JAKARTA, KOMPAS.com - PT Nissan Motor Indonesia (NMI) akhirnya angkat bicara mengenai kabar penutupan pabrik perakitan Nissan di Tanah Air.
Head of Commnucations PT NMI Hana Maharani, menjelaskan bila kabar tersebut memang benar.
Namun demikian dia menjelaskan bila tak ada lagi yang harus dijelaskan karena hal tersebut merupakan informasi yang sudah lama.
"Terkait pernyataan tersebut, kami tidak ada informasi baru lagi, baik dari prinsipal atau di Indonesia. Kabar tersebut sudah dari Februari lalu, bukan sesuatu hal yang baru," ucap Hana saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/9/2019).
Menurut Hana, sebelumnya pernyataan resmi sudah dilayangkan oleh Presiden Direktur PT NMI Isao Sekiguchi beberapa waktu lalu. Keterangan yang dimaksud kurang lebih sama seperti yang dikutip dari Japantime co.jp.
Sekiguchi mengatakan bila langkah yang dilakukan Nissan terkait masalah pabrik tersebut merupakan bagian dari implementasi prinsipal.
"Rencana optimasi mencakup mengatur ulang operasi bisnis, rightsizing, dan optimasi produksi," kata Sekiguchi.
Saat ditanya soal masalah produksi, Hana mengatakan saat ini satu pabrik Nissan masih melakukan aktivitas seperti biasa. Namun untuk unit yang diproduksi bukanlah merek Nissan, melainkan Datsun.
"Hanya Datsun," ujar Hana.
Datsun yang diproduksi adalah GO, GO+, dan GO Cross. Bila berkaca dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, ada 2.596 unit Datsun yang dihasilkan dari pabrik Nissan di Karawang, Jawa Barat, dalam periode Januari hingga Juni 2019.
Sementara untuk Livina sendiri, dialihkan produksi di pabrik milik aliansinya, yakni Mitsubishi. Dengan begitu bisa diartikan bila produk Nissan lainnya, seperti Terra, X-Trail, Navara, dan Serena merupakan unit yang impor dari negara lain.
PHK Karyawan
Menyinggung soal nasib karyawannya, Hana enggan untuk memberikan komentar apapun. Tapi kabar ini sebelum juga sudah dibahas oleh CEO Nissan Motor Hiroto Saikawa, yang mengatakan bakal memangkas 12.500 karyawan secara global yang dilakukan secara bertahap hingga Maret 2023 nanti.
Dikutip dari Npr.org, setidaknya ada 1.420 karyawan Nissan yang dihentikan dari pabrik yang ada di Amerika Serikat hingga 2020 mendatang.
Kemudian akan dilanjut dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 6.400 karyawan lainnya di tujuh negara, termasuk Indonesia.
Sekiguchi pun membenarkan informasi yang diucapkan Saikawa. Menurut Sekiguchi, Nissan juga mengambil langkah untuk menghentikan atau mengurangi kapasitas produksi pada delapan lokasi basis produksinya selama periode 2020 hingga 2021.
"Sebagai bagian dari upaya kami untuk memperbaiki operasi dan efisiensi investasi, kami mengambil tindakan untuk menghentikan atau mengurangi kapasitas di lini produksi di delapan lokasi," tulis pernyataan Sekiguchi yang diterima Kompas.com, Juli 2019 lalu.
"Dari FY20-FY21 kami akan menghentikan atau mengurangi kapasitas, di lini atau pabrik di enam lokasi. Total pengurangan jumlah karyawan akan menjadi sekitar 12.500 orang, tidak ada detail spesifik yang dapat dibagikan saat ini," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/09/23/141747115/pabrik-nissan-tutup-bagaimana-nasib-pegawainya