JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai kendaraan besar, bus dan truk dilengkapi beberapa fitur untuk mengurangi lajunya. Selain sistem rem utama atau pedal brake, lalu rem tangan atau hand brake, juga ada fitur bernama exhaust brake.
Exhaust brake ini biasanya dipakai sebagai rem bantuan, terutama pada kondisi jalan menurun. Fitur ini memanfaatkan pengereman dari kekuatan putaran mesin, dengan cara memampatkan tekanan gas buang.
Besarnya tekanan gas buang inilah yang akan menahan putaran mesin, yang secara perlahan akan menurunkan kecepatan kendaraan. Pada kendaraan besar, sistem rem ini terbukti dapat memperlambat atau menahan laju kendaraan pada kondisi tertentu.
Prasetyo Adi Yudho, Product Division Head PT Hino Motor Sales Indonesia, mengatakan bahwa exhaust brake membantu menurunkan laju kendaraan di saat mesin melakukan engine brake.
“Saat jalan menurun, cara paling awal untuk menahan laju truk adalah dengan melepas pedal gas. Selanjutnya aktifkan rem gas buang (exhaust brake), dan gunakan pedal brake untuk menjaga putaran mesin dan kecepatan kendaraan,” terangnya.
Adi juga mengatakan, fitur ini disebut sudah menjadi standar bagi kendaraan-kendaraan besar. Tuas exhaust brake terletak sisi samping pengemudi, cara mengaktifkannya hanya dengan menarik tuasnya ke atas.
“Walaupun cuma sebagai sistem rem pendukung atau pembantu rem utama, fitur ini sangat bermanfaat bagi kendaraan besar seperti truk dan bus,” ujarnya kepada Kompas.com (13/9/2019).
https://otomotif.kompas.com/read/2019/09/13/120100415/mengenal-exhaust-brake-rem-tambahan-truk-dan-bus-di-jalan-menurun