JAKARTA, KOMPAS.com - Masih banyak hal yang harus disiapkan agar era elektrifikasi atau kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia tercipta. Salah satunya, menumbuhkan kepercayaan publik terhadap kendaraan listrik.
Ilmuwan mobil listrik, Ricky Elson, berpendapat bahwa membuat publik percaya akan suatu hal baru membutuhkan waktu yang panjang.
Apalagi dengan kondisi ketertinggalan dengan negara lain, seperti halnya di sektor otomotif.
"Era kendaraan listrik itu bukan hanya tentang mobil, tetapi juga kesiapan industri, peremajaan produksi, sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Belum lagi membangun kepercayaan publik agar mau turut serta berkontribusi dalam peradaban baru ini," katanya di Jakarta belum lama ini.
"Jadi menurut saya, bila berfikir secara logis dan realistis, dengan kondisi sekarang maka era kendaraan listrik di Indonesia baru tercipta 15 tahun mendatang," ujar Ricky.
Harga kendaraan listrik yang masih mahal, atau tidak berbeda jauh dibanding kendaraan konvensional juga patut jadi perhatian.
Maka, bila dibandingkan dari total populasi kendaraan di DKI Jakarta dan pola pikir masyarakat saat ini, supaya kendaraan listrik mencapai 1 juta unit dibutuhkan waktu 5-10 tahun.
"Tapi, saat ini euforia kendaraan listrik masih hangat. Pemerintah pun sedang menyiapkan pijakan supaya kita dapat melangkah ke sana. Ajak generasi muda untuk bangkit bersama, ikut serta dalam perubahan ini. Jangan hanya menyeret dan terseret ke dalamnya," kata Ricky.
Ia juga menyatakan bahwa pemerintah jangan terlalu terburu-buru dan memaksakan diri lakukan lonjakan besar ke era kendaraan listrik.
Sebab bila fondasinya tidak kuat, dalam hal ini sumber daya manusia-nya, maka Indonesia hanya akan bisa menjadi penjahit atau konsumen saja.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/09/08/190100115/era-kendaraan-listrik-di-indonesia-masih-butuh-waktu-panjang