Jangan Teledor, Ingat Jadwal Ganti Oli Mobil Anda!

KOMPAS.com – Setiap pagi sehabis bangun tidur, Luna (25) yang tinggal di Jakarta selalu memulai hari dengan melihat telepon pintarnya. Bukan mengecek daftar notifikasi Instagram atau Twitter-nya, melainkan melihat to-do list hari itu.

Ya, Luna terbilang sangat detail untuk urusan menata jadwal aktivitas yang hendak ia lakukan. Ia tak mau satu pun kegiatannya terganggu karena alasan lupa atau teledor.

Mulai dari aktivitas meeting di kantor, berkunjung ke ulang tahun teman, hingga jadwal servis mobil dengan detail ia cantumkan dalam daftar to-do tersebut.

Semua kegiatan itu sangat berarti baginya, terlebih jadwal mengecek kendaraan di bengkel. Pasalnya, setiap hari ia selalu menunggangi mobil untuk mobilitas harian. Jika kendaraannya bermasalah, bisa-bisa jadwal lainnya menjadi terganggu.

Memang, mengecek keadaan kendaraan seperti mobil harus sesuai jadwal bila tak ingin bermasalah.

Adapun salah satu komponen yang wajib dicek secara berkala adalah pergantian oli. Sebenarnya, ada dua cara untuk mengetahui kapan Anda harus mengganti oli, yakni dengan patokan waktu dan jarak tempuh per kilometer.

Mengacu waktu

Bila Anda bertempat tinggal di kota besar layaknya Luna, mengganti oli dengan berpacu pada waktu adalah langkah yang tepat. Pasalnya, di kota besar akan sering terjadi kemacetan.

Melansir Kompas.com, Rabu (17/7/2019), batas pergantian oli yang direkomendasikan adalah setiap 10.000 kilometer (km).

Namun, dengan situasi jalan macet, angka tersebut mungkin baru bisa dicapai setelah enam bulan (tergantung pemakaian). Berbeda halnya bila situasi jalan sepi atau seperti di kota kecil yang mungkin bisa dicapai dalam kurun waktu yang lebih cepat.

Meskipun jarak belum menyentuh angka 10.000 km, tapi mesin bekerja terus-menerus setiap harinya dengan kondisi macet yang parah. Belum lagi bila ditambah dengan cuaca panas yang bisa membuat mesin overheat.

Perlu dipahami, seiring dengan waktu pemakaian kendaraan, otomatis kualitas pelumas juga akan semakin menurun. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk berpatokan pada waktu sekitar 4-5 bulan sekali untuk mengganti oli bila berdomisili di kota besar.

Berpatokan pada jarak

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, batas pergantian oli yang disarankan adalah setiap 10.000 km sekali. Namun, ketentuan ini bisa berubah tergantung intensitas pemakaian kendaraan.

Misalnya, bila Anda jarang menggunakan mobil untuk mobilitas sehari-hari, mungin akan membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai 10.000 km.

Perlu diketahui, setiap pelumas mesin menggandung zat aditif. Zat ini biasanya dicampur menjadi sebuah formula khusus untuk memberikan perlindungan lebih optimal bagi komponen mesin. Contohnya untuk mencegah proses korosi atau meredam panas yang berlebih.

Nah, zat pada oli tersebut ternyata tidak bisa bertahan lama. Jadi, meskipun mobil belum mencapai jarak 10.000 km tapi sudah memakan waktu yang lama, misal lebih dari satu tahun, ada baiknya untuk mengganti oli.

Pasalnya, bila menunggu terlalu lama kondisi oli akan kotor terkena serpihan saat menggendap di bagian bawah mesin. Akibatnya, mesin akan keropos dan rentan mogok.

Selain memperhatikan jadwal mengganti oli, Anda sebagai pemilik mobil juga harus menggunakan oli yang berkualitas. Contohnya oli mobil Castrol Magnatec.

Asal tahu saja, oli mobil Castrol Magnatec memiliki keunggulan molekul pintar dengan teknologi self-healing layer. Molekul pintar ini berbeda dengan molekul lainnya yang mudah terkikis dari permukaan mesin ketika menyala.

Sebab, molekul pintar akan membentuk lapisan pelindung untuk mengganti beberapa bagian yang terhempas selama pemakaian. Sebagai informasi tambahan, teknologi ini juga akan melindungi mesin mobil secara maksimal dan memberikan perlindungan 20 persen lebih baik terhadap keausan mesin.

Hal inilah yang menjadikan oli mobil Castrol Magnatec cocok digunakan untuk perawatan mesin mobil lebih optimal.

Nah, sekarang pilihan ada di tangan Anda. Mengganti oli mobil dengan mengacu waktu seperti Luna, atau berpatokan pada jarak.