JAKARTA, KOMPAS.com - Terlalu sering menggunakan bahan bakar minyak (BBM) yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan membuat performa sepeda motor menjadi tak optimal. Bahkan, kendaraan itu menjadi lebih cepat bermasalah.
Asep Suherman, Kepala Bengkel Honda AHASS Daya Motor Cibinong dan Karawang mengatakan sebenarnya ada beberapa tanda yang dikeluarkan oleh motor ketika sudah cukup banyak mengkonsumsi BBM oktan rendah.
"Biasanya, akan timbul asap putih dari knalpot dan suara mesin kurang halus, serta gejala-gejala mesin lainnya," ujar pria yang akrab disapa Herman saat dihubungi Kompas.com, di Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Gejala mesin yang dimaksud berupa akselerasi yang tak halus hingga berkurangnya tarikan motor. Hal ini, lanjut Herman, dikarenakan adanya pengikisan komponen mesin akibat kerak di bagian ruang bakar.
"Munculnya kerak ini karena motor sering menggunakan bahan bakar kualitas rendah yang mengakibatkan pembakaran kurang sempurna," katanya.
Bila gejala itu dibiarkan, bagian silinder akan ikut terkikis yang berakibat keausan terhadap komponen mesin. Lalu, faktor pembakaran yang kurang sempurna ini juga bisa mempengaruhi kualitas oli mesin.
"Oli mesin jadi cepat kotor. Maka dari itu, alangkah baiknya pergunakanlah bahan bakar yang baik, sesuai rekomendasi motornya tersebut. Sehingga, pembakaran mesin sempurna dan keawetan komponen mesin tetap terjaga," ujar Herman.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin menyarankan agar bahan bakar beroktan rendah seperti Solar 48, Premium 88, Pertalite 90, dan Dexlite dihapuskan. Sebab berpengaruh terhadap gas buang kendaraan yang pada akhirnya menyumbang polusi udara, terutama di DKI Jakarta.
Lagipula, kendaraan baru saat ini sudah tidak baik menggunakan bahan bakar tersebut karena mesin dan teknologi yang dimiliki sudah lebih baik.
"BBM kualitas rendah berpotensi merusak mesin, selain tentunya menyebabkan tingginya emisi gas buang," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/08/20/181618315/kenali-gejala-motor-bermasalah-akibat-sering-pakai-bbm-premium