JEREZ, KOMPAS.com - CEO KTM, Stefan Pierer buka suara atas performa Zarco selama musim 2019. Orang nomor satu di pabrikan Austria itu meminta maaf kepada Zarco karena mengalami masa yang sulit setelah pindah ke KTM.
"Johann dalam kekecewaan yang besar, dan saya minta maaf untuk itu. Kami memilih Zarco supaya dia dan Pol (Espargaro) bisa mendorong satu sama lain, tapi yang terjadi sebaliknya," kata Pierer kepada Speedweek.
Catatan finis terbaik Zarco yaitu di posisi ke-13 saat GP Austin, Texas. Di seri pembuka GP Qatar dan kemudian seri kedua GP Argentina dia berada di posisi ke-15. Sedangkan di seri keempat Jerez di posisi ke-14.
Pierer masih percaya Zarco bisa lebih baik lagi. Segenap tim juga mengusahakan segalanya agar KTM RC16 bisa lebih kompetitif, tapi itu semua balik ke diri sang pebalap untuk bisa menjadi cepat dengan motor yang dipakainya.
Pierer mengatakan pindah dari Yamaha ke KTM butuh banyak penyesuaian dan makan waktu. Karena dua motor ini sangat berbeda. Yamaha dan Suzuki pakai mesin 4-silinder segaris, sedangkan Honda Ducati, KTM, dan Aprilia berkonfigurasi V4.
"Karena itu Anda harus membalap dengan cara berbeda, Anda perlu menguasai motor, mengendarainya dengan baik saat mau masuk tikungan. Jika ditanya, setelah era Stoner, 2010-2016 Ducati butuh orang yang tepat untuk bisa menang," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/05/10/180200215/johann-zarco-mantan-best-rookie-yang-sedang-terpuruk