JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini perhatian terhadap mobil yang terparkir di luar ruangan selalu pada bagian cat dan wiper. Namun ada satu lagi perhatian yang kerap luput diperhatikan oleh pemilik mobil yang gemar memarkirkan mobilnya di ruang terbuka dan terkena panas matahari.
"Parkir di luar ruang juga pengaruh ke bagian interior. Salah satunya kondisi plafon atau langit-langit kabin mobil," ucap Toni dari Difa Plafon, MGK Kemayoran saat ditemui beberapa waktu lalu.
Toni mengingatkan akibat suhu udara yang tinggi di wilayah Indonesia juga dipengaruhi cuaca yang tidak menentu, kondisi busa plafon dapat terpengaruh. Kondisi yang kerap terlihat secara kasat mata adalah plafon yang mulai turun.
Kondisi ini biasa ditemui pada mobil yang beruia tiga tahun ke atas. Paling terasa adalah mobil-mobil merek Eropa.
"Mobil Eropa itu tiga tahun sudah terlihat plafonnya menurun. Lima tahun, plafonnya terlihat mengendur. Mobil Jepang justru lebih awet," ucap Toni yang biasa menangani perbaikan plafon untuk mobil bermerk Mercedes-Benz, Volkswagen, Audi, Jaguar Land Rover hingga Ferrari dan Lamborghini.
Toni menerangkan, karena suhu tinggi dan berubah-ubah akibat parkir di luar ruangan, busa plafon rusak dengan tanda-tanda mengeras. Selain itu juga terlihat busa rontok dan mengempis hingga terlihat turun.
Perbaikan plafon bergantung pada kesediaan bahan pelapis plafon dan tingkat kesulitan model atap kendaraan. Toni mengungkapkan jika atap memiliki fitur sunroof atau panoramic roof yang bisa terbuka, perbaikan busa plafon bisa memakan waktu satu minggu.
"Kalau sedan biasa, terlebih sedan sport yang luas atapnya kecil, bisa cuma sehari. Tentu dengan catatan bahan yang diinginkan ada. Mobil Eropa terkadang kesulitannya menemukan bahan original atau bahan yang menyerupai ori-nya," ucap Toni yang membanderol pengerjaan mulai Rp 3 juta-an.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/04/21/093100215/gemar-parkir-di-luar-waspada-plafon-mobil-rusak