JAKARTA, KOMPAS.com - Karimun Wagon R merupakan model yang khusus dikembangkan Suzuki untuk mengikuti program Kendaraan Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau lebih dikenal dengan sebutan Low Cost Green Car (LCGC).
Selain memenuhi pasar domestik, model tersebut juga diekspor dalam bentuk terurai alias completely knock down/CKD. Bahkan sepanjang 2018 secara jumlah meningkat 20,14 persen dibanding 2017 menjadi 32.352 unit.
Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan penjualan di dalam negeri. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) distribusi dari pabrik ke diler sepanjang 2018 untuk model itu hanya 4.564 unit.
Direktur Penjualan 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Makmur, menjelaskan, Karimun Wagon R sendiri cukup diminati oleh masyarakat di Pakistan, oleh sebab itu hasil ekspor bisa lebih tinggi dibandingkan penjualan domestik.
"Mungkin di sini secara tampilan kurang diminati, karena masyarakat kita punya selera yang tinggi," ucap Makmur akhir pekan lalu usai peluncuran Ertiga Sport di kawasan Jakarta Selatan.
Menurut Makmur, Karimun Wagon R di Indonesia lebih difungsikan konsumen sebagai mobil yang serba guna. Bahkan, Suzuki sendiri pernah membuat versi ambulans, dan lain sebagainya.
"Jadi sangat multi fungsi, sehingga untuk di Indonesia lebih ke arah sana fungsinya itu sendiri," kata Makmur.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/03/25/070200415/alasan-karimun-wagon-r-lebih-laris-di-luar-indonesia