MALANG, KOMPAS.com - Meski saat ini sudah serba digital dan mulai menjamur diler-diler mobil online, tapi bicara bengkel resmi tetap tidak tergantikan. Fungsinya dalam memberikan layanan purna jual justru menjadi bisnis yang berkelanjutan.
Apalagi yang namanya perawatan mobil sudah menjadi sebuah keharusan bagi pemilik mobil yang ingin kendaraannya selalu terjaga, baik dari kondisi maupun resale value. Mulai dari servis berkala, perbaikan, sampai yang paling besar adalah pergantian suku cadang.
Andreas Totok Sugianto, selaku Kepala Bengkel Auto2000 HR Muhammad Surabaya, menjelaskan, bila peran bengkel saat ini bukan hanya bagian dari layanan purna jual, tapi juga memiliki potensi menjadi tulang punggung industri otomotif.
"Bisa juga disebut sebagai bisnis masa depan, jadi saat produknya tak mampu kompetitif dengan baik, aftersales lah bisa menjadi backbone dari bisnis otomotif," kata pria yang akrab disapa Totok ini kepada media, Rabu (20/3/2019).
Hal ini bukan menjadi kecapan semata, contoh seperti cabang Auto2000 HR Muhammad yang diklaim Totok mampu berkontribusi hingga Rp 3,4 miliar tiap bulannya. Jumlah tersebut didapat hanya dari bisnis bengkel dan terbilang cukup besar di Jawa Timur.
"Aftersales sekarang bagaimana agar bisa membiayai semua operationg cost dari cabang pada saat penjualan turun. Kalau dari cabang kami kontribusinya terhadap Jawa Timur 10 persen, dari jasa dan sparepart itu bisa sampai Rp 3,4 milar, sementar kalau dari sparepart saja bisa Rp 1,6 miliar sampai Rp 1,8 miliar tiap bulan, untuk fastmoving ya," ucap Totok.
Dengan pengolahan manajemen yang baik dan menerapkan sinergi Hansa Renkei, Auto2000 HR Muhammad selalu menempati urutan pertama dan kedua dari 23 cabang Auto2000 lainnya di Jawa Timur. Dengan menempati fasilitas yang tidak terlalu besar, tiap hari selalu dibanjiri para pelanggan dengan total rata-rata unit entry yang masuk untuk servis mencapai 113 unit per hari.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/03/22/080200315/peran-lebih-bengkel-bagi-diler-auto2000