Menurut Departemen Head of Export Import SIM Hady Surjono Halim, penerimaan Karimun Wagon R sangat baik. Sejak diekspor ke Pakistan, jumlah permintaannya selalu meningkat dari tahun ke tahun.
“Hal ini tentunya sangat membanggakan bagi kami, karena Karimun Wagon R produksi pabrik Tambun bisa diterima dengan baik di Pakistan. Raihan ini terus memacu kami untuk memenuhi dan mengembangkan pasar ekspor di Pakistan, sehingga bisa berkontribusi lebih besar lagi bagi ekspor Indonesia,” kata Hady dalam siaran resminya, Sabtu (27/10/2018).
Sejak Januari hingga September 2018, sudah 23.712 unit Karimun Wagon R telah diekspor. Jumlah pada periode tersebut menggalami peningkatan 27 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya 18.720 unit.
Berdasarkan hasil positif tersebut, SIM menargetkan akan mengapalkan 32.400 unit Karimun Wagon R hingga akhir 2018. Selain mengekspor kendaraan ke Pakistan, Suzuki juga telah mengekspor 39.336 buah komponen knock down Wagon R ke India pada periode Januari-September 2018.
Sebelumnya, Presiden Komisaris Indomobil Group Subronto Laras, sempat mengakui bahwa pasar Karim Wagon R di Indonesia tidak berhasil. Namun dia cukup bangga karena produknya bisa diserap di manca negara.
“Terus terang saja, kita tidak malu mengakui (Karimun Wagon R) kurang berhasil. Tapi kita juga bangga karena ekspor ke Pakistan,” ujar Soebronto beberapa waktu lalu.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Karimun Wagon R memang tidak begitu dominan dibandingkan rival lainnya. Dari Januari hingga September 2018 penjualan Karimun Wagon R hanya terdistribusi sebanyak 3.552 unit.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/10/29/082200615/suzuki-klaim-wagon-r-moncer-di-pakistan