MISANO, KOMPAS.com - Pebalap Honda Marc Marquez harus puas finis di posisi kedua di GP San Marino, Italia, Minggu (9/9/2018). Pebalap Spanyol itu mendapatkan sedikit keuntungan dari peristiwa terjatuhnya pebalap Ducati Jorge Lorenzo di putaran-putaran akhir.
Tapi apa ia dapat bertarung dengan motor Ducati yang sangat tangguh di Misano?
"Tidak. Terutama dengan Lorenzo dan Dovizioso. Saya pikir saya hanya akan membuntuti Lorenzo sampai akhir tapi akhirnya ada peristiwa (jatuhnya Lorenzo). Saya tidak memiliki kesempatan mengalahkan Dovizioso di tempat pertama," ungkap Marquez seperti dikutip dari Speedweek.com, Minggu (9/9/2018).
Marquez mengungkapkan pada putaran terakhir dirinya tidak dapat bertarung di depan karena kondisi ban. Ia mengungkapkan Ducati semakin bertambah kuat hanya dalam waktu setengah musim.
"Saat ini saya memiliki 67 poin lebih banyak dari pebalap lainnya. Jika saya bisa mendapatkan lima poin saja dari balapan tersisa, itu tidak akan jadi masalah (tetap juara)," ucap Marquez.
Bercerita soal balapan, Marquez mendapat masalah dari dinding ban yang cepat aus karena temperatur aspal. Ini artinya ia tidak bisa terlalu cepat di tikungan dan juga beberapa di jalur lurus.
Yang membedakan menurut Marquez adalah cara berkendara Dovizioso. Pebalap Italia tersebut dinilai Marquez berkendara dengan sempurna hingga meninggalkan lawan-lawannya.
"Menyusulnya dalam 27 putaran sangat sulit. Saat saya melihat Dovi menjauh saya berada di belakang Lorenzo. Saya harus berusaha lebih cepat. Akhirnya saya bisa membawa pulang 20 poin. Saya sangat senang dan akan bersiap untuk Aragon, trek yang saya suka," ucap Marquez.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/09/10/094200215/marquez-mengaku-kesulitan-lawan-ducati-di-italia-