SILVERSTONE, KOMPAS.com - Akhir pekan lalu membuahkan kekecewaan bagi penggemar MotoGP di seluruh dunia. Gelaran GP Inggris, Minggu (26/8/2018) terpaksa dibatalkan setelah cuaca hujan deras mengguyur sirkuit Silverstone sebelum gelaran balapan MotoGP.
Banyak yang menanyakan apa yang sebenarnya dihadapi para pebalap? Bukankah dalam kondisi hujan, motor sudah dilengkapi dengan ban khusus kondisi trek basah.
Dalam kondisi sirkuit Silverstone kemarin, kondisi trek basah tidak dikhawatirkan pebalap. Perhatian para pebalap ada pada beberapa bagian trek yang terendam air akibat buruknya sistem drainase sirkuit.
Ini akan membuat efek aquaplaning saat pebalap melaju kencang. Aquaplaning merupakan gejala yang dirasakan pengendara karena ban tidak menapak utuh dengan aspal, akibat genangan air. Biasanya berakibat ban tidak bisa membelah atau mengurai air, hingga kehilangan daya cengkeram ke aspal.
Akibatnya pengendara tidak dapat mengendalikan motor sehingga terjadi kecelakaan. Seperti yang dialami Tito Rabat pada latihan keempat, Sabtu (25/8/2018). Pebalap Reale Avintia Racing tersebut mengalami patah kaki di tiga bagian.
Loris Capirossi, security advisor untuk Dorna mengungkapkan, para pebalap bercerita akan sangat berbahaya melaju dengan motor bertenaga 270 tk. Terutama saat di lintasan lurus.
"Terlalu banyak air menggenang. Itu masalahnya. Kami bersama pebalap memutusan untuk tidak aman melakukan balapan di kondisi seperti ini," ucap Capirossi seperti dikutip dari Speedweek.com, Senin (27/8/2018).
Pebalap Inggris Cal Crutchlow menjelaskan dengan trek sepanjang 5,9 kilometer dan curah hujan yang tidak dapat diprediksi kapan berhentinya membuat para pebalap kesulitan memperkirakan apa yang terjadi di atas aspal dalam setengah lap. Belum lagi dengan suhu udara yang harus dihadapi pebalap dalam kondisi hujan.
Soal aquaplaning, pebalap LCR Honda ini menjelaskan dengan singkat.
"Bagian ban belakang bisa diatur saat terjadi aquaplaning karena tuas gas bisa kita setel. Jadi masalah adalah bagian depan dimana rem depan tidak akan bekerja saat ban melayang di atas air. Bayangkan dengan 23 rider di atas trek, sangat berbahaya," jelas Crutchlow.
Racing Director MotoGP Mike Webb menjelaskan sangat disesalkan GP Inggris harus dibatalkan namun ini demi keamanan. Kondisi trek terendam air meski sudah dilakukan pengeringan.
"Motor MotoGP punya kans lebih bahaya karena tenaga mesin yang besar serta ukuran ban mereka. Kondisi berbeda untuk Moto2 dan Moto3 yang kemungkinan masih bisa dalam kondisi hujan ringan. MotoGP hampir tidak dapat dikendarai dalam kondisi seperti ini," ucap Webb.
Gelaran GP Inggris pun diputuskan untuk dibatalkan di ketiga kelasnya. Para pebalap mengapresiasi keputusan Dorna yang lebih mementingkan keselamatan.
Seri MotoGP akan berlanjut di Misano. Pebalap Repsol Honda Marc Marquez masih berdiri di puncak klasemen disusul Valentino Rossi dari Yamaha di posisi kedua.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/08/27/093058515/kenali-bahaya-aquaplaning-penyebab-batalnya-gp-inggris