JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki tengah tahun, pasar motor bekas terpengaruh dua kegiatan besar yakni Lebaran dan masa anak masuk sekolah untuk pertama. Setidaknya ini yang dirasakan beberapa penjual motor bekas di sekitar Jakarta.
"Sejak awal sehabis Lebaran sampai minggu kedua ini banyak yang menawarkan sepeda motor untuk dijual. Sehari bisa dua sampai tiga orang. Alasannya untuk tambahan anak masuk sekolah dan kebutuhan lainnya sehabis Lebaran," ucap Wilia, diler motor bekas Mandala Motor Pondok Bambu saat ditemui beberapa waktu lalu.
Hal yang sama juga dialami Husein dari HE Motor Rawa Belong. Diungkapkan dari sisi penjualan motor di momen Lebaran dan anak masuk sekolah, tidak mengalami peningkatan.
"Hitungannya malah terhitung lesu. Sepertinya konsumen menahan diri untuk berbelanja. Malah banyak menjual motor, jadi peristiwa tahunan. Tahun ini Lebaran dan anak masuk sekolah berdekatan efeknya jadi seperti ini," ucap Husein.
Wilia dan Husein mengungkapkan motor yang ditawarkan konsumen beragam model dan tahun produksi. Paling banyak dari model skutik.
Banyaknya yang menjual motor ini bukan berarti pedagang motor bekas kebanjiran barang. Tetap model sepeda motor yang dicari konsumen adalah yang sulit dicari dan model yang masih terhitung baru.
"Tapi kita pilih-pilih juga tahunnya dan kondisinya. Kalau terlalu lama agak sulit. Ada juga yang datang dengan motor baru setengah tahun atau setahun, kita lihat lagi kondisinya. Konsumen motor bekas juga melihat kredit bunga ringan dan selisih harga dengan motor baru," ungkap Wilia.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/07/16/134200515/pasar-motor-bekas-terpengaruh-waktu-ajaran-baru-sekolah