JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi korban kriminal di jalan raya saat tengah berkendara motor bisa terjadi kepada siapa saja. Kasus terakhir, peristiwa penjambretan yang terjadi di Cempaka Mas, Jakarta Pusat, Minggu (1/7/2018) menyebabkan satu korban meninggal dunia.
Penggiat keselamatan dan Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengungkapkan pengendara dan penumpang motor harus menyadari kemungkinan bahaya menggunakan motor dapat terjadi kapan dan di mana saja.
Khusus untuk tindak kriminal, ada yang dapat dilakukan untuk menghindari menjadi korban.
"Pengendara dan penumpang motor harus siapkan strategi untuk tidak menjadi korban kriminal. Misalnya dengan tidak memberikan kesempatan untuk tindak kriminal tersebut terjadi," ucap Jusri saat dihubungi Senin (1/7/2018).
Tidak memberikan kesempatan kejahatan terjadi bisa dilakukan dengan tidak menaruh telepon genggam sembarangan seperti di kompartemen motor atau digenggam.
Jangan mengoperasikan telepon genggam saat di jalan karena dapat dengan mudah menjadi incaran pelaku.
Untuk penumpang wanita, biasakan tidak meletakkan tas di samping atau ditenteng. Letakkan tas di tengah antara pengendara dan penumpang untuk mempersulit kesempatan pelaku.
"Lebih baik masukkan ke dalam jaket atau lebih baik lagi masukkan ke dalam boks atau bagasi jika memungkinkan. Intinya jangan sampai menarik perhatian pelaku kejahatan," ucap Jusri.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/07/03/082200315/pemotor-jangan-beri-kesempatan-pelaku-kejahatan-beraksi