Di pasaran, karena kenaikan banderolnya hanya naik ibarat facelift, posisi Ertiga strategis di antara para pemain Low MPV. Banderol Ertiga sekarang Rp 193 juta hingga Rp 238,5 juta, posisinya bukan yang termurah dan juga bukan termahal.
Setiawan Surya, 4W Deputy Managing Director SIS menjelaskan, mulai hari ini konsumen yang sudah menandatangani SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) ataupun belum bisa memulai diskusi untuk menentukan cara pembayaran pembelian. Dikatakan SIS bekerja sama dengan enam perusahaan pembiayaan besar di Indonesia.
“Kami telah menyediakan berbagai keuntungan yang menarik baik penghitungan cicilan yang variatif dan menarik sesuai dengan kebutuhan konsumen untuk memiliki All-New Ertiga,” kata Setiawan.
Program yang tersedia untuk pembayaran kredit yaitu uang muka ringan 20 persen, bunga rendah mulai dari tiga persen, dan cicilan sampai Rp 100.000 per hari (sekitar Rp 3 juta per bulan).
Biaya kepemilikan juga kompetitif
Selain soal harga juga dan pembiayaan menarik, SIS juga menggambarkan seberapa kompetitif biaya perawatan dan kepemilikan Ertiga.
Total biaya servis berkala Ertiga selama pemakaian 100.000 km atau lima tahun sebesar Rp 7.559.500. Angka itu tidak berubah dari model lama.
SIS juga sudah membuat hitung-hitungan total biaya kepemilikan selama 100.000 km atau lima tahun. Termasuk di dalamnya pembelian bahan bakar Pertamax (Rp 8.900) dengan hitungan efisiensi transmisi manual 18,9 kpl.
Total biaya kepemilikan Ertiga manual sebesar Rp 57.807.947, angka itu lebih rendah dari model manual sebelumnya Rp 63.056.941.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/05/09/172200215/usaha-suzuki-agar-cicilan-dan-biaya-kepemilikan-ertiga-kompetitif