“Oli palsu ini menjadi hal yang serius karena mereka enggak bayar pajak, itu yang pertama. Kedua, kualitasnya tidak bisa dipertanggungjawabkan,” kata Patrick Adhiatmadja, Presiden Direktur PT Federal Karyatama (MPM Lubricants), di Jakarta, Rabu (12/4/2018).
Dua hal itu dianggap sebenarnya sudah cukup memvonis atau mencegah pemalsuan. Menurut Partrick, pihaknya sudah pernah melakukan tindakan penggeledahan bersama aparatur terkait sampai memproses pemalsu oli ke pengadilan.
“Tapi yang lebih penting adalah memberikan edukasi (ke konsumen), bagaimana mereka ikut berperan serta menentukan apakah kendaraannya mau diisi oli palsu. Banyak survei mengatakan, sedikit sekali konsumen yang memegang botol oli, memeriksanya, sebelum diisi ke kendaraannya,” ucap Patrick.
Baca: Pelumas Federal Mobil Sudah Sesuai Standar EURO IV
Kurangnya interaksi konsumen dengan produk oli saat pembelian atasu servis merupakan celah permainan oli palsu. Kalau sudah kejadian seperti itu, sudah pasti konsumen yang rugi karena penggantian oli tidak sesuai ekspektasi.
Pengecekan produk sebelum pemakaian disadari kurang oleh MPM Lubricants. Sebab, itu produsen Federal Oil dan Federal Mobil ini menjelaskan sudah menjadi bagiannya untuk mengedukasi hal tersebut ke masyarakat agar jangan dilakukan.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/04/13/132345415/rawan-tipu-konsumen-jarang-pegang-botol-oli-sebelum-ganti