Jakarta, KOMPAS.com - Setiap produsen kendaraan biasanya punya rekomendasi penggunaan oli untuk produk buatannya. Acuannya biasanya tingkat kekentalan oli yang bisa dikenali dari kode di kemasan.
Rekomendasi yang bisa ditemukan di buku petunjuk ini sebaiknya dipatuhi oleh pemilik kendaraan. Sebab jika tidak menggunakan oli dengan kekentalan sesuai anjuran, ada potensi mesin akan bermasalah.
Technical and Training Service Engineer Motul Indonesia Isadat Salam menyebut, masalah yang biasanya ditemui dari kendaraan yang menggunakan oli tak sesuai anjuran adalah mesin yang cepat panas dan bahan bakar cenderung lebih boros.
"Misalnya motornya matik, tapi pakainya oli motor kopling, biasanya temperatur lebih panas dan tidak irit bahan bakar," kata Salam di Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Menurut Salam, penggunaan oli dengan tingkat kekentalan tak sesuai anjuran masih bisa membuat kendaraan dioperasikan. Namun ia menilai pemilik akan rugi jika tak merasakan manfaat dari oli yang digunakannya. Apalagi jika oli yang digunakan harganya mahal.
"Memang masih bisa jalan. Tapi tidak akan mendapat manfaat atas dua hal tadi, yakni irit dan temparatur yang lebih terjaga," ucap Salam.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/04/13/093200915/dampak-pakai-oli-dengan-kekentalan-tak-sesuai-anjuran