Jakarta, KOMPAS.com - Jaguar C-Type merupakan salah satu sedan sport klasik yang pernah diproduksi Jaguar. Namun Jaguar tidak lama memproduksi mobil ini. Pabrikan asal Inggris ini tercatat memproduksi C-Type dari 1951 hingga 1953.
Karena singkatnya masa produksi, peredaran mobil yang pernah dua kali memenangi balapan 24 jam di Sirkuit Le Mans, Perancis ini juga sangat langka. Namun bukan berarti menyurutkan minat penggemar untuk memilikinya, salah satunya Hartawan "Hauwke" Setjodiningrat. Di galeri pribadi miliknya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, tampak terpajang satu unit Jaguar C-Type.
Hartawan dikenal memang gemar mengoleksi mobil kuno. Pria yang merupakan pendiri Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) ini tercatat punya 100 unit mobil kuno di rumahnya. Kegemaran inilah yang kemudian membuatnya berhasrat ingin memiliki Jaguar C-Type.
Jaguar C-Type yang ada di galeri Hauwke tidak sepenuhnya asli. Untuk sasis, mesin, hingga semua suku cadang merupakan produk asli Jaguar C-Type. Hanya bodi yang diketahui dibuat di pabrik panci di Cibinong, Kabupaten Bogor.
"Hanya replika karena bodi aslinya tidak ada. Jadi dibuat dari aluminium berdasarkan blue print C-Type di pabrik panci Cibinong," kata Sekjen PPMKI Em Samudera kepada Kompas.com, Senin (26/3/2018).
Samudera menyebut tidak adanya bodi disebabkan mobil tersebut dibangun dari nol. Suku cadang dan semua kelengkapan lainnya dikumpulkan satu per satu, mulai dari ban, rem, suspensi, aksesori seperti lis dan kaca spion, interior seperti jok, setir hingga kaca-kaca. Setelah semua suku cadang terkumpul, secara bertahap Hauwke juga mendapatkan sasis dan mesin.
Menurut Samudera, untuk kolektor yang mengerti teknis mesin seperti Hauwke, merakit sendiri mobil menjadi kesenangan tersendiri. Untuk modal merakit itulah, diperlukan suku cadang.
"Tapi setelah part semua terkumpul, cari mobilnya tidak ketemu-ketemu. Akhirnya dibuatlah bodi replika," ujar Samudera.
Samudera menyebut saat ini mobil Jaguar C-Type milik Hauwke belum bisa digunakan. Karena pembenahan untuk bagian mesin belum sepenuhnya rampung. Namun mobil tersebut disebut Samudera bisa jadi insprasi bagi penggemar mobil kuno yang lain.
"Jadi mobilnya ini menginspirasi bahwa kita bisa kok bikin mobil. Karena semua part tersedia di pasar. Kalau bodi tidak ada, ya bisa dibuat sendiri," pungkas Samudera.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/03/27/102200515/body-jaguar-c-type-ini-dibuat-di-pabrik-panci