Jakarta, KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun yang terjadi di jalan Tol Cipali KM 88+200 jalur A, Jumat (9/3/2018) pukul 12.00 WIB melibatkan komunitas Lamborghini Indonesia. Rombongan mobil super (supercar) itu hendak konvoi menuju Cirebon untuk melakukan kegiatan touring rutin.
Ketika melewati Tol Cipali tepatnya di jalur A (Cikopo-Palimanan, Kampung Cibeunying, Subang), terjadi penyempitan lajur, sampai akhirnya terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan Lexus, Honda HR-V, movil dinas polisi (Denwal Korlantas), dan Lamborghini.
Banyak informasi beredar kalau kecelakaan itu karena mobil super asal Italia itu mengalami pecah ban, bahkan ada juga karena pintu mobil terbuka sendiri, dan lain sebagainya.
Presiden Direktur Prestige Image Motor Cars Rudy Salim yang ikut dalam konvoi itu menjelaskan kepada KOMPAS.com, bahwa semua informasi itu tidak benar.
Menurut dia, sama sekali tidak ada yang pecah ban atau disebabkan oleh kesalahan atau kerusakan teknis dari Lamborghini atau rombongan konvoi.
"Jadi semua itu tidak benar, karena sebelum jalan sudah dipastikan 100 persen kondisi mobil prima laik jalan dan surat lengkap semuanya," ujar Rudy, Sabtu (10/3/2018).
Kecelakaan itu, lanjut Rudy karena ada penyempitan lajur, sampai akhirnya Lexus menabrak HR-V, dan HR-V menyeruduk mobil patwal, serta mobil dinas polisi itu menabrak Lamborghini di depannya.
"Intinya beberapa aspek sudah di briefing ketika sebelum acara, seperti surat harus lengkap, periksa ke bengkel resmi sehari sebelumnya, dan tidak boleh melewati road captain dengan kecepatan maksimum 120 kpj," ujar Rudy.
Ketika mencoba melakukan konfirmasi ke polisi wilayah setempat, Kapolres Subang AKBP Muhammad Joni belum juga merespon sambungan telepon KOMPAS.com sejak Jumat (9/3/2018) malam, sampai berita ini diturunkan.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/03/10/100017015/kesaksian-peserta-touring-lamborghini-yang-kecelakaan-di-cipali