Jakarta, KOMPAS.com - Bukan hanya pasar domestik, hasil positif juga ditorehkan Suzuki dibidang ekspor. Sepanjang 2017, secara jumlah meningkat cukup tajam, yaitu 44 persen dari 44.125 unit di 2016 menjadi 63.568 unit.
Jika dirinci, untuk ekspor mobil utuh (completely built up/CBU) tercatat 28.504 unit atau meningkat 24,6 persen, sedangkan mobil terutai (completely knock down/CKD) ikut melejit dari 21.264 unit menjadi 35.064 unit atau meroket 65 pesen dibanding tahun lalu.
Model yang paling banyak di ekspor, yaitu APV mencapai 16.308 unit, dan Ertiga meningkat dari 6.258 unit pada 2016, menjadi 12.196 unit sepanjang tahun lalu.
"Nilai ekspor menyentuh level tertinggi dalam enam tahun terakhir, sekitar Ro 5,2 triliun. Jumlah itu naik 33 persen dari 2016," ujar Setiawan Surya, 4W Deputy Managing Director PT SIS di kawasan SCBD Jakarta, Rabu (7/3/2018) malam.
Secara detail, untuk ekspor CBU mencapai Rp 2,9 triliun, dan CKD Rp 1,8 triliun, serta komponen Rp 500 miliar. Negara yang dituju berjumlah 56, dengan rincian sembilan di ASIA, delapan Timur Tengah, lima Afrika, empat Oceania, dan 30 lagi Amerika Latin dan Karibia.
Suku Cadang
Bukan hanya mobil, tetapi pencapaian positif juga ditorehkan oleh ekspor suku cadang, seperti Genuine Part, Genuine Oil, dan Genuine Accessories. Tahun lalu naik 7,1 persen atau 95.490 pcs, dibanding 2016 89.187 pcs.
"Tercatat ada 91 distributor Suzuki di global menjadi tujuan ekspor suku cadang yang mencakup 78 negara," kata Setiawan.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/03/08/120200915/rapor-positif-ekspor-mobil-suzuki-di-tahun-lalu