Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peminat Skutik Terus Naik, Motor Sport Fluktuatif

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) pada  2017 lalu, motor sport menyumbang penjualan sebanyak 639,784 unit atau 10,13 persen dari total keseluruhan penjualan. Sedangkan skutik menyumbang 80,56 persen.

Di tahun sebelumnya, sumbangsih motor sport sedikit lebih tinggi, yakni 643,739 unit atau sebesar 10,85 persen. Sedangkan skutik sebesar 79,04 persen. Mengapa terjadi seperti itu?

Menurut Direktur Marketing PT Astra Honda Motor (AHM), Thomas J.A. Wijaya, naik-turunnya tren penjualan motor terkait dengan beberapa faktor. Di antaranya, faktor kondisi ekonomi yang berkembang, daya beli masyarakat dan juga adanya segmen lain sebagai pilihan konsumen.

Menurut Thomas, 3 hingga 5 tahun lalu tren peminat motor sport sangat tinggi, yakni lebih dari 15 persen. "Bahkan hampir 17-18 persen. Namun 2 hingga 3 tahun terakhir, menjadi 12-14 persen dan terakhir (2016) 10-11 persen)," kata Thomas saat dihubungi, Kamis (18/1/2018).

Ke depan, menurut Thomas, peminat motor sport bisa kembali meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat.

"Karena ini juga berdampak konsumen membutuhkan kendaraan yang naik kelas ke penggunaan personal," kata Thomas.

Hal senada diungkapkan Eddy Ang, Deputy GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Menurut Eddy, pertimbangan harga dan fungsi suatu barang masih dominan di masyarakat. Hal itu juga terjadi terhadap banyak orang ketika ingin membeli motor. Oleh karena itu, penjualan motor sport masih kalah jauh dengan skutik.

"Tapi lama kelamaan akan ada perubahan nilai. Semakin hari pasar berkembang dan nilai prestige juga meningkat. Konsumen menggunakan motor bukan hanya pertimbangan harga, tapi juga nilai lainnya," kata Eddy.

https://otomotif.kompas.com/read/2018/01/19/194500515/peminat-skutik-terus-naik-motor-sport-fluktuatif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke