Nissan “Nyerah” Produksi Pikap di Eropa

Tokyo, KompasOtomotif – Produsen mobil terbesar kedua Jepang Nissan bakal men-drop produksi pikap di Eropa, setelah 40 tahun beroperasi. Ini dilakukan di tengah semakin ketatnya aturan soal standar emisi.

Pengehentian produksi di pabrik Avila di Spanyol bakal dimulai pada awal 2019, dan mengubahnya menjadi pabrik suku cadang untuk mobil penumpang. Sebagian besar dari sekitar 500 pekerjaan di pabrik akan dipertahankan.

Keputusan tersebut muncul setelah perusahaan menyimpulkan, kalau mereka tak lagi ingin menggelontorkan investasi besar untuk memenuhi standar emisi yang lebih ketat, karena dianggap sudah tidak layak lagi.

Pabriknya di Avila saat ini memproduksi lebih dari 10.000 truk NT400 bertenaga diesel setiap tahun, dan memasok ke pasar Eropa. Nissan akan menginvestasikan 5 miliar yen atau Rp 598 miliar, untuk menyesuaikan pabrik tersebut supaya bisa menjadi basis produksi untuk suku cadang, untuk memasok produk Nissan dan Renault lain.

Nissan pertama kali memproduksi mobil komersial skala penuh di Eropa dengan membuat produk untuk Motor Iberica merek asal Spanyol, dan menjadi anak perusahaan pada awal tahun 1980an, mengutip Nikkei,  Selasa (26/12/2017).

Pada beberapa tahun terakhir, Eropa mulai memperketat standar emisi mobil. Lalu, demi mencegah terulang lagi skandal emisi diesel Volkswagen, Eropa memperkenalkan tes yang lebih ketat lagi, seperti wajib melakukan tes jalan, selain di dalam ruangan (laboratorium).

Jepang dan China telah menunjukkan kemauan untuk mengikutinya, dan mendorong untuk merombak strategi pengembangan mereka. Subaru juga memutuskan untuk menghentikan produksi dan penjualan mobil bertenaga diesel tahun fiskal 2020.