Melakukan ubahan jok dapat dilakukan dengan dua cara, yakni memasang pelapis jok (cover seat) atau menggantinya dengan kulit jok yang permanen. Dari kedua cara tersebut, ada keuntungan dan kekurangan berbeda yang akan didapatkan pemilik kendaraan.
Radit dari JM Karpet, menjelaskan, jika diukur dari aspek waktu, maka cover seat lebih unggul karena pengerjaannya lebih cepat. Pemilik kendaraan hanya perlu memasang sarung pada jok.
"Pemasangan enggak sampai satu jam," kata Radit kepada KompasOtomotif saat ditemui di Mega Glodok Kemayoran (MGK), Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Berbeda dengan mengganti kulit jok yang memakan waktu lebih lama. Sebab, harus dilakukan pembongkaran, membuat desain kulit sesuai busa pada jok, hingga ke tahap pemasangan.
Keuntungan lain menggunakan cover seat adalah jok orisinil bawaan pabrik menjadi lebih awet karena tak mudah kotor. Sebab, selama pemakaian akan terlindungi cover seat. Jika sudah bosan, maka pemilik kendaraan cukup melepas atau mengganti dengan cover seat yang baru.
"Dengan melepas sarung jok pemilik kendaraan enggak ribet supaya kembali ke bentuk jok aslinya," kata Radit.
Namun demikian, ada beberapa kekurangan jika menggunakan cover seat. Dari aspek kerapihan, pilihan mengganti kulit jok lebih baik daripada menggunakan cover seat.
"Biasanya ada saja seperti mengelembung setelah cover seat dipasang," kata Radit.
Radit menambahkan, cover seat pada umumnya menggunakan tali atau perekat. Namun, perekat tersebut cepat rusak. Sementara itu, tali yang digunakan pada cover seat pun seringkali cepat putus. Selain itu, penggunaan tali pada cover seat mengurangi keindahan jok.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/11/28/124200215/plus-minus-mengubah-jok-mobil