Sederet nama besar terlahir dari sini. Seperti Marquez dan Espargaro bersaudara, Casey Stoner, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Maverick Viñales. Juga beberapa pebalap muda seperti Fabio Quartararo, Nicolo Bulega, atau Aron Canet yang telah menunjukkan performa terbaiknya.
CEV pertama kali digelar pada 1915. Tidak sampai akhir abad 20, sudah berkembang dan besar seperti saat ini. Kemajuan ini karena dukungan penuh dari Federasi Sepeda Motor Spanyol (RFME) dan presiden Joan Moreta dalam pengelolaan event yang professional sehingga hasilnya luar biasa.
FIM CEV memiliki tiga kategori yang berbeda diikuti pebalap lebih dari 20 negara. Moto3 adalah kelas penting karena resmi menjadi kejuaraan dunia kelas junior di FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme). Andi Gilang adalah satu-satunya pebalap Indonesia yang berpartisipasi dalam kategori ini.
Sementara Dimas Ekky menjadi satu-satunya pebalap Indonesia pada balap di kelas Moto2 Kejuaraan Eropa. Kategori ketiga dari FIM CEV adalah Kejuaraan Eropa Superbike.
Kemitraan CEV dengan Dorna berusaha membawa balapan lokal Spanyol menjadi event internasional di FIM CEV.
Memang di awal kompetisi, semua rider dari Spanyol dan mereka hanya berlaga di trek Spanyol. Meskipun sebagian besar balap masih di Spanyol, tapi kompetisi saat ini sudah mengunjungi negara-negara lain seperti Perancis (Balap di Le Mans) dan Portugal (Sirkuit Internasional Algarve, di Portimao).
Astra Honda Racing Team dan pebalapnya, Andi Gilang dan Dimas Ekky menghadapi tantangan besar dan memiliki kesempatan untuk mencapai impian masa kecilnya: Menjadi juara dunia dan mewakili Indonesia dalam kompetisi yang penting.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/11/18/210600215/mengenal-cev-repsol-kawah-candradimuka-pebalap-muda-dunia