Jurus Wuling Indonesia, Bangun “Brand Image”

Jakarta, KompasOtomotif – Stigma merek mobil atau sepeda motor berdarah China relatif masih di bawah negara lain, seperti Jepang dan Eropa. Sudut pandang ini membuat merek baru asal Negeri Tirai Bambu yang mulai berbisnis di Indonesia, perlu kerja ekstra memperbaiki citra, seperti Wuling.

Merek yang bekerja sama dengan General Motors, bisa dikatakan mencetak sejarah baru. Wulin Motors menjadi merek otomotif asal China pertama, yang mau menanamkan investasi besar, di Indonesia, mencapai 700 juta dolar atau Rp 9,4 triliun. Tentunya konyol, jika Wuling hanya main-main di dalam negeri.

Pekerjaan rumah pertama setelah invetasi tersebut tentunya membangun brand image dan mengikis stigma. Jika sebelumnya Wuling mengaku percaya diri soal anggapan negatif merek China bakal hilang, kali ini mereka berupaya bercerita soal strateginya.

“Menguatkan brand image, tentunya juga dibantu oleh pemberitaan media. Kami mengakui, untuk menguatkan merek tidak bisa satu atau dua hari saja. Mendapatkan kepercayaan masyarakat Indonesia, butuh tahapan, istilahnya tidak sekedar membalikkan telapak tangan,” ujar Cindy Cai, Vice President of VSSM Wuling Motors, Sabtu ("22/10/2017).

Cindy menambahkan, untuk menguatkan merek juga dilakukan dari dalam Wuling sendiri. Dirinya menyebut, mereka harus memberikan produk yang terbaik, bersamaan dengan pelayanan yang responsif dan memuaskan konsumen.

“Kami harus membuktikan servis kami yang terbaik buat konsumen. Ketika ada konsumen memiliki problem kami harus cepat merspon, kemudian kasih jawaban cepat yang tentunya memuaskan bagi mereka,” kata Cindy.

“Kami juga berharap dua sampai tiga tahun ke depan, konsumen Indonesia sudah bisa percaya dengan brand kami, tapi itu harapannya kami. Namun itu semua kembali lagi, hanya waktu yang bisa membuktikan,” ujar Cindy.

Kabar terbaru yang disebutkan pihak Wuling, sampai saat ini sudah ada 45 diler yang beroperasi di seluruh Indonesia, di mana pada bulan depan akan ditambah tiga jaringan baru lagi. Sampai akhir tahun 2017, target mencapai 50 outlet sudah bisa beroperasi melayani konsumen.