Ada makna yang dalam terkait pemilihan tema No Boundaries. Khususnya berkaitan dengan perkembangan dunia kustom di tanah air.
Director Kustomfest sekaligus builder dari Retro Classic Cycle Lulut Wahyudi, menjelaskan, pemilihan tema lebih karena menyikapi tren yang saat ini sedang bergejolak.
"Seperti tahun sebelumnya, Kustomfest selalu mengangkat tema-tema baru. No Boundaries itu punya arti tanpa batas, jadi maknanya kita ingin dunia kustom di Indonesia ini maju tanpa ada penyekatan yang notabenya dilakukan oleh orang-orangnya sendiri. Menyekat sesuatu dengan gaya sesuatu, sehingga tidak bisa berkembang," ucap Lulut saat berbincang dengan KompasOtomotif, Senin (2/10/2017).
Baca : Dua Kelas Baru Warnai Kustomfest 2017
"Dengan disekat, dunia kustom jadi mengecil. Secara tidak langsung ibarat mengebiri sendiri. Menurut saya, saat ini sudah tidak zaman lagi kustom motor harus pakai mesin motor, kustom mobil harus pakai mesin mobil, harus bisa out of the box bila mau berkembang dan menembus batas," kata Lulut.
Menuju Internasional
Bagi pecinta dunia kustom otomotif, Kustomfest merupakan ajang yang sangat dinanti setiap tahun. Ragam sepeda motor kustom dengan gaya-gaya unik dan baru siap bersaing yang belum tentu bisa ditemui lagi selain di ajang ini.
Gerakan ini akan menjadi langkah awal pembuktian diri bahwa builder Indonesia mampu menghasilkan karya yang tidak kalah dengan builder internasional. Ditargetkan akan ada 12 builder yang akan berangkat bersama-sama ke Jepang dengan membawa nama Indonesia.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/10/03/124956515/makna-besar-no-boundaries-di-kustomfest-2017