Mobil Listrik, Nissan Lebih Siap Dibanding Toyota di Indonesia?

Jakarta, KompasOtomotif – PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengaku sudah sangat siap, soal implementasi kendaraan listrik di Indonesia. Bahkan tidak perlu menunggu lama untuk menghadirkan model-modelnya ke dalam negeri.

Saat ini, industri otomotif dalam negeri sedang ramai membicarakan soal regulasi baru yang akan ditelurkan melalui Peraturan Presiden, tentang Program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik untuk Transportasi Jalan, yang sesaat lagi akan ditandatangani.

Bahkan di dalam draft tidak menyebut soal kendaraan hybrid tapi listrik, yang jadi indikasi kalau pemerintah ingin lompat dan memperpendek gap ketertinggalan soal teknoogi ini. Meski begitu, Nissan mengaku tidak bermasalah soal itu.

“Jadi saya bisa katakan kalau Nissan adalah merek yang sangat siap masuk ke pasar mobil listrik di Indonesia. Kami memiliki dua produk, pertama e-Power (hybrid) dan Leaf (mobil listrik),” ujar Budi Nur Mukmin, GM Strategi Pemasaran dan Perencanaan Produk Nissan Motor Indonesia, Jumat (25/8/2017).

“Kami tidak menyebut mana yang terlebih dahulu akan didatangkan ke sini, pastinya tergantung keputusan pemerintah ke arah mana. Ketika skema pajaknya keluar, kami akan hadirkan,” ucap Budi.

Sementara itu, pada wawancara khusus dengan beberapa media Kamis (10/8/2017) lalu, Managing Officer TMC Hiroyukui Fukui, mengatakan, kalau produk yang paling tepat untuk Indonesia masih Prius (hybrid). Lalu ketika dilempar topik mengenai mengenai Perpres mobil listrik (electric vehicle/EV), Fukui masih menyebut kalau Indonesia masih harus menyediakan infrastruktur dan kesiapan masyarakat.

Seperti dilansir Reuters, Minggu (22/7/2017) Toyota sendiri baru berencana memproduksi mobil listrik awal 2019 di China. Sementara Nissan sudah punya mobil listrik melalui modelnya Leaf, yang menjadi salah satu yang terlaris di dunia.

Fukui juga sempat menyinggung terkait kerjasama pengembangan mobil listrik Toyota dengan Mazda. Di ujung kalimat dirinya menyebut kalau kehadiran EV di sini, masih 10-15 tahun lagi. Mungkin bisa dikatakan, kalau Nissan sudah lebih siap dibanding dengan Toyota, terutama soal produk. Namun, kembali lagi kapan pemerintah Indonesia menelurkan regulasinya.