Tidak berbelit dengan banyak tipe, Baleno hatchback hanya ditawarkan dalam dua pilihan, transmisi manual berbanderol Rp 195 juta, dan tipe dengan transmisi otomatis Rp 207,5 juta. Dua pilihan ini pun jelas, tak membuat konsumen bingung.
”Kami ingin fokus, mau melengkapi line up (Suzuki) dengan produk, bukan dengan varian. Harapannya, Baleno menaikkan penjualan Suzuki 5 persen, atau mencuri pasar hatchback 10 persen,” ujar Donny Saputra, Direktur Pemasaran SIS 4W, belum lama ini.
Sebenarnya, hatchback tidak menjadi segmen primadona di Indonesia. Penjualan rata-rata per bulan hanya mentok di 3.000-4.000an unit. Tapi buat Suzuki, setiap peluang harus dijajaki untuk menunjukkan eksistensi.
”Sebenarnya ini mengulang (prasangka) yang dulu, saat Ignis meluncur. Padahal pasar city car tidak begitu baik. Tapi buat kami, hatchback nggak rendah-rendah juga (penjualannya), dan ini merupakan pasar yang menjanjikan, apalagi kami menawarkan produk yang beda dengan kompetitor,” ujar Donny.
Tahun lalu, berdasarkan data Gaikindo, pasar hatchback terhenti di angka 38.000-an unit, atau rata-rata 3.100-an unit sebulan. Kencenderungannya turun, dilihat dari perolehan Januari-Juli 18.856 unit. Bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu di angka 23.666 unit.
Target 10 persen Baleno di pasar hatchback cukup realistis. Permulaan yang baik pun sudah tampak dengan suksesnya model ini terpesan 247 unit di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/08/23/084200415/seberapa-sakti-baleno-di-pasar-hatchback-