Bangkok, KompasOtomotif – Selang dua hari sejak pengumuman investasi untuk memproduksi mobil listrik (electric vehicle/EV), Toyota bergerak cepat untuk melakukan studi lebih lanjut. Gelontoran investasinya di EV mencapai 19 miliar baht atau kisaran Rp 7 triliun di Thailand.
Raksasa otomotif Jepang tersebut bakal meluncurkan layanan berbagi kendaraan listrik di Thailand (peyewaan). Mereka bakal membangun proyek ini di Universitas Chulalongkorn, yang resmi menjadi mitra Toyota, Kamis (3/8/2017) kemarin.
Proyek layanan EV ini mulai diluncurkan pada Desember 2017, di mana ini merupakan kerjasama pertama Toyota terkait mobil listrik di negara berkembang, mengutip Nikkei, Jumat (4/8/2017).
Untuk tahap pertama, Toyota akan menyediakan 10 kendaraan ultracompact satu tempat duduk, yang bisa di-booking melalui ponsel pintar, di mana pada pertengahan 2018 armadanya akan diperbanyak sampai 30 unit. Penyewa akan dikenakan biaya 30 baht atau Rp 12.000-an untuk 20 menit pertama.
Melalui proyek tersebut, Toyota dan perguruan tinggi tersebut akan mempelajari dampaknya pada pengendalian kemacetan lalu lintas dan polusi udara, di mana keduanya merupakan masalah serius bagi negara-negara berkembang.
Uttama Savanayana, Menteri Perindustrian Thailand mengatakan, kalau ini juga menjadi komitmen pemerintah untuk mendukung produksi hibrida dan listrik lokal. Thailand telah menyambut baik bisnis kendaraan listrik dan mendorong pertumbuhan industri.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/08/04/143300215/toyota-buka-penyewaan-mobil-listrik-di-thailand