Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Mitsubishi Jamah Pasar China-AS

Kompas.com - 29/06/2017, 08:35 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Tokyo, KompasOtomotif – Sebagai anggota baru dari aliansi Nissan, Mitsubishi bukan hanya dimanfaatkan, tapi akan mencoba mendapatkan keuntungan dari persekutuan tersebut. Merek berlambang tiga berlian tersebut, akan mencoba tumbuh di pasar Amerika Serikat dan China.

Mengutip Autonews, Rabu (28/6/2017) di kedua pasar tersebut, Mitsubishi akan memanfaatkan fasilitas-fasilitas, produk, teknologi dan pabrik milik Renault-Nissan. Carlos Ghosn, Chairman Mitsubishi mengakui kalau Mitsubishi sulit memperoleh daya tarik yang cukup besar di sana karena kekurangan sumber daya, dan itu akan diperbaiki sekarang.

“Banyak potensi yang bergantung pada produk baru, dan masih ada banyak juga kebutuhan yang belum ditangani Mitsubishi, karena merek ini belum memiliki teknologi atau segmen, dan platform,” ujar Ghosn mengenai perputaran Mitsubishi.

Ghosn menambahkan, Mitsubishi akan bersandar pada kekuatan dari aliansi Renault-Nissan, dan berjuang membawa Mitsubishi sejak kejatuhannya karena skandal pemalsuan emisi tahun lalu, serta menjanjikan pemulihan “V-Shape Recovery”.

Rencana pemulihannya dimulai dengan fokus pada bisnis di Asia Tenggara, di mana Mitsubishi sudah memiliki akar yang cukup kuat. Namun ke depannya, mereka akan bergerak jauh dan mulai menggarap pasar AS dan China.

Janji Ghosn 

"Tanpa diragukan lagi, bagi saya, potensi pengembangan dan pertumbuhan Mitsubishi di China sangat besar, dan mudah-mudahan Anda akan segera melihatnya, tidak lima tahun lagi. Anda akan melihatnya tahun depan dan tahun berikutnya,” ujar Ghosn.

Baik Ghosn maupun Masuko, CEO Mitubishi, belum mengungkapkan rincian tentang segmen apa yang akan dimasuki Mitsubishi di dua pasar tersebut. Namun, Masuko mengatakan bahwa kendaraan listrik dan crossover akan menarik. Ghosn menyebutkan juga kalau aliansi bermaksud untuk menyamakan (commonize) standar komponen mobil listrik, untuk memaksimalkan efisiensi biaya.

Jaringan Nissan-Renault

Masuko menuturkan, dirinya berharap bisa memanfaatkan jaringan produksi global Renault dan Nissan. "Kami berpikir untuk menggunakan fasilitas Renault atau Nissan pada akhirnya, jika memang masuk akal. Saat ini kami sudah jadi bagian dari Aliansi Renault-Nissan, dan kami bisa menggunakan ‘toolbox’ mereka,” ucap Masuko.

Untuk mengembalikan kejayaannya, Mitsubishi berencana meningkatkan volume tahunan di seluruh dunia, menjadi 1,25 juta unit pada tahun fiskal yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020, atau naik dari hanya 1 juta unit saat ini.

China akan masuk dalam rencana tersebut. Masuko ingin pertumbuhan penjualan lebih dari tiga kali lipat di China, atau menjadi 300.000 mobil per tahun pada awal 2020-an, di mana pada tahun fiskal 2016 hanya sampai 100.000 unit. Produk baru terus diperkenalkan dan jaringan diler masih akan ditambahkan.

Meski memiliki volume yang sama, Amerika tetap menjadi pasar tunggal terbesar Mitsubishi tahun lalu. Pada tahun fiskal yang dimulai 1 April 2017, Mitsubishi memperkirakan penjualan untuk wilayah Amerika Utara akan naik 3 persen menjadi 148.000 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau