Jakarta, KompasOtomotif - Lembaga konsultan dan riset Frost & Sullivan memproyeksikan angka penjualan mobil baru di Indonesia mencapai 1,1 juta unit, atau tumbuh 5 persen, didorong oleh menguatnya daya beli masyarakat. Kondisi ekonomi nasional juga diprediksi bakal membaik, setelah kemerosotan dalam beberapa tahun terakhir.
Vivek Vaidya, Senior Vice President of Mobility Frost and Sullivan, mengatakan, menyehatnya kondisi ekonomi 2017 lantaran sentimen positif konsumen, tumbuhnya private investment, menguatnya belanja pemerintah, dan kembali pulihnya ekspor.
"Pemerintah mulai bergerak, mulai dari pengetatan fiskal, dan hadirkan beragam paket yang bisa menstimulus ekonomi, serta suksesnya skema tax amnesty, sehingga membantu merangsang kepercayaan diri pasar. Ke depannya, dengan pengetatan dan reformasi struktural yang membaik, bisa jadi hal penting untuk mempertahankan momentum," ujar Vaidya, Rabu (25/1/2017).
Vaidya menambahkan, meluncurnya model baru yang hadir pada semester kedua tahun lalu dan 2017 juga akan memberikan dampak positif terhadap volume industri. Tak hanya itu, berbagai pameran mobil di beberapa wilayah Indonesia juga turut berkontribusi merangsang demand.
"Pada 2017, kami tentunya berharap ada arah dan gambaran jelas dari pemerintah, untuk jangka pendek dan menengah, dengan menyelesaikan beberapa kebijakan kunci, seperti program low carbon emission dan roadmap otomotif industri," tutur Vaidya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.