Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Suzuki Motor Sempat “Melorot”

Kompas.com - 10/01/2017, 07:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyatakan komitmennya di pembukaan 2017 untuk bangkit dari keterpurukan. Performa Suzuki diakui memang sempat jeblok, dalam beberapa tahun terakhir di dalam negeri.

Puncaknya pada kuartal pertama 2015 lalu, Suzuki harus rela keluar dari tiga besar merek sepeda motor Jepang, dan disalip oleh Kawasaki sampai saat ini. Pihak Suzuki tidak menampik masa-masa kelamnya tersebut, justru mengakuinya.

“Selama sepuluh tahun terakhir ini, semua sudah tahu akan performa Suzuki. Memang ada beberapa penyebab yang membuat kami seperti itu, akan tetapi kami sampaikan bahwa Suzuki Indonesia tidak mau mati, malah ingin bangkit lagi,” ujar Seiji Itayama, Managing Director PT SIS (roda dua), Senin (9/1/2017).

Itayama melanjutkan, kalau keterlambatan Suzuki dibanding kompetitor lain, salah satu di antaranya karena strategi yang kurang tepat, untuk diaplikasikan di pasar Indonesia. Kemudian juga mungkin masalah kualitas, perencanaan produk, SDM dan lainnya.

“Misalnya kami yang seharusnya memiliki produk di segmen tertentu seperti para kompetitor, tapi kami tidak memilikinya atau mengeluarkannya, seperti contoh segmen sport 150cc, kami terlambat. Padahal kita memiliki sejarah baik di sport,” ujar Itayama.

Sudah seharusnya untuk Suzuki, tutur Itayama, peka terhadap pasar dan menelurkan produk sesuai demand. Itu yang selama ini kurang matang dilakukan di Indonesia.

“Itu yang membuat kami ditinggal jauh oleh kompetitor, di mana mereka mengeluarkan model baru, segmen baru, dan lainnya. Namun, saat ini sepertinya kami akan ikut lagi sama-sama seperti mereka,” ucap Itayama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau