Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Bantah Pertalite Gantikan Premium

Kompas.com - 21/11/2016, 09:21 WIB
Febri Ardani Saragih,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Jakarta, KompasOtomotif – Setahun lebih sejak diluncurkan pada tahun lalu, kini kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) Pertalite membengkak sampai 700 persen, sedangkan Premium berkurang banyak. Bisakah ini jadi indikasi kehadiran Pertalite memang ditujukan untuk menghapus Premium?

Baca: Konsumesi Pertalite Melonjak 700 Persen!

Pertalite diluncurkan Pertamina setelah Pemerintah mencabut subsidi buat Premium. Penghentian subsidi ini seolah-olah menjatuhkan beban pada Pertamina.

Pihak Pertamina memang tidak pernah menyatakan Pertalite merupakan pengganti Premium. Namun yang jelas porsi Premium sudah berkurang jauh dari dua tahun lalu.

Awan Raharjo, Senior Sales Executive Pertamina Wilayah Jakarta Selatan dan Timur, menerangkan, komposisi Premium di produk BBM bensin dari perusahaan jatuh di bawah 50 persen. Padahal sebelumnya mendominasi sampai 80 persen. Di lain sisi, sekarang porsi Pertalite sudah 30 persen.

“Jadi sebetulnya, bukan karena kami ingin hapus Premium tetapi karena ada kebutuhan pasar. Di mana ada potensi kami penuhi kebutuhannya, yaitu Pertalite,” kata Awan, di Jakarta, Sabtu (19/11/2016).

“Jelas ini bukan kapasitas Pertamina untuk menjawab, kebijakan itu ada di Pemerintah. Pertamina sebagai produsen hanya melihat dari kebutuhan pasar,” ucap Awan lagi.

Penerimaan masyarakat pada Pertalite dikatakan sangat bagus. Pemahaman atas pemakaian BBM lebih bersih termasuk salah satu faktor pendukungnya.

“Pertamina untuk menurunkan porsi Premium 5 persen saja itu sangat sulit sebelum Pertalite diluncurkan. Tetapi setelah Pertalite meluncur, Premium sudah di bawah 50 persen,” kata Awan.

Jika di SPBU seakan terasa Pertamina konsentrasi menawarkan Pertalite dan Pertamax, hal ini dikatakan sebagai respons Pertamina memenuhi kebutuhan pasar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com