Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebek Paling Laku di Malaysia, Skutik Loyo

Kompas.com - 29/10/2016, 10:01 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis


Kuala Lumpur, KompasOtomotif - Jika penjualan skuter matik di Indonesia menggila, ternyata tidak di Malaysia. Dibanding skutik, masyarakatnya lebih memilih untuk membeli sepeda motor bebek atau akrab disebut cub.

Nobuhide Nagata, CEO and Managing Director Boon Siew Honda (Honda Malaysia) mengatakan, di Malaysia skutik masih ada peminatnya namun tidak sebanyak bebek. Dominasi bebek di negeri jiran teraebut ada di angka 80 persen dari total merek.

"Saat ini pasar cub masih yang paling besar. Sementara itu, untuk model AT (matik) tumbuh tapi tampak lambat, kontribusinya saat ini secara total hanya 17 persen, lalu model sport hanya 3 persen," ujar Nagata saat dijumpai di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (28/10/2016).

Jeremy Loo Chin Chee, Director Chief Administrative Officer Honda Malaysia, menganggap kalau pasar sepeda motor Malaysia cukup unik. Di mana skuter dianggap hanya moda transportasi jarak dekat. Dirinya juga mengatakan trennya sedang ke arah sport cub, seperti Honda Supra GTR 150 atau versi  Malaysia Honda RS150R.

"Itu uniknya Malaysia, skutik tidak berkembang, dan mungkin hanya cocok untuk jarak dekat saja. Saat ini sedang mulai berkembang bebek sport 150 cc. Ini lantaran masyarakat Malaysia menyukai tenaga, tapi sebatas 150 persen, karena untuk memiliki sport 250 harus punya lisensi berkendara khusus dana mahal," ujar Jeremy.

Di Malaysia sendiri, sepeda motor bisa menggunakan fasilitas jalan tol, jadi memang cub dengan kubikasi 150 cc jadi model yang paling realistis bagi mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com