Jakarta, KompasOtomotif — Lepas dari perhatian, ternyata ada golongan pengendara yang berisiko masih berseliweran di jalan, mereka adalah para pengemudi lanjut usia (di atas 50 tahun). Tidak dimungkiri, semakin bertambahnya usia maka refleks dan kemampuan fisik pada tubuh akan menurun.
Edo Rusyanto, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), mengatakan, kontribusi angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang melibatkan pengemudi tua mengalami peningkatan. Kesimpulan ini didukung oleh data Korlantas Mabes Polri. Dalam lima tahun terakhir, pada rentang 2011-2015, kontribusi korban laka lantas dari kelompok usia lebih dari 50 tahun melonjak.
"Bila pada 2011 kontribusinya sekitar 9 persen, lalu pada 2015 menjadi sekitar 14 persen,” ujar Edo kepada KompasOtomotif, Kamis (6/10/2016).
Edo melanjutkan, jika dilihat secara kuantitas, di antara 2011 sampai 2015, terdapat sekitar 18.000 korban kecelakaan berusia di atas 50 tahun. Mereka tidak hanya menderita luka-luka, tetapi juga ada yang meninggal dunia.
“Tunggu dulu, dari sisi sebagai pelaku kecelakaan, rentang usia lebih dari 50 tahun juga mencatat lonjakan, yakni dari 7 persen menjadi 12 persen. Dalam lima tahun terakhir, setiap tahun ada sekitar 9.000 usia di atas 50 tahun yang menjadi pelaku kecelakaan di jalan,” ujar Edo.
Pastinya saat berkendara, kata Edo, kebugaran tubuh amat mutlak, terutama bagian mata sebagai indera penyerap informasi. Terlebih lagi untuk pengendara sepeda motor, di mana kebugaran fisik sangat penting perannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.