Karawang, KompasOtomotif – Di tengah tekanan ekonomi yang melanda Indonesia, efisiensi biasanya dilakukan beberapa pebisnis untuk menekan anggaran perusahaan. Salah satu yang kerap jadi jalan keluar yaitu pengurangan jam kerja.
Terkait kondisi tersebut, Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) produsen mobil terbesar di Indonesia mengaku belum mengambil jalan tersebut untuk efisiensi. Pihak TMMIN menyampaikan masih bisa mempertahankan jam kerja yang ada.
“Sementara ini kami masih bisa relatif mempertahankan. Saat ini jam kerja di pabrik Toyota masih dua shift dan masih ada jam lembur yang disesuaikan dengan kebutuhan. Jika ada yang perlu di catch up kami genjot lemburnya,” ujar Bob Azam, Direktur Administrasi TMMIN, Rabu (3/8/2016).
Bob melanjutkan, jam kerja yang bertahan ini ditopang oleh hadirnya model baru dan ekspor produk Toyota. “Itu yang membuat kami bisa mempertahankan level kami hingga saat ini, itu sih sebenarnya,” ucap Bob.
“Bagus kami masih bisa mempertahankan, dan kalau bertahan itu dianggap bagus, silahkan saja. Semoga Indonesia bisa keluar dari tekanan ini. Kami juga berharap pertumbuhan ekonomi bisa di atas 5 persen,” tutur Bob.
Turnover
Selain jam kerja, turnover (keluarnya karyawan dari perusahaan) karyawan Toyota juga dianggap masih cukup sehat. Dari total jumlah karyawan sekitar 9.000 orang, angka turn over ada di bawah satu persen.
“Jika dihitung dari total karyawan, 1 persen itu berarti ada kurang dari 100 orang per tahun yang keluar. Namun jika ekonomi membaik dan banyak karyawan yang pindah kerja, maka angka turnover juga bisa naik,” ucap Bob.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.