Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Uji Nyali" Datsun di Jalur Ekstrem Kalbar

Kompas.com - 31/01/2016, 08:01 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Penampakan Datsun di titik perbatasan Indonesia-Malaysia di Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar), bukan berarti mobil produksi dalam negeri itu sedang diekspor ke negara tetangga. Lokasinya yang lebih dari 250 km dari ibu kota Kalbar, Pontianak, merupakan bagian dari Datsun Risers Expedition (DRE) gelombang ketiga yang berlangsung 11 – 29 Januari 2016.

Perjalanan menuju Entikong merupakan pencapaian khusus. Mungkin tidak ada satupun mobil kelas low cost green car (LCGC) yang pernah menginjakan kakinya di garis perbatasan antar negara itu selain Datsun. Sekali lagi, Datsun membuktikan keandalannya setelah unjuk gigi di Jawa, Bali, Lombok, dan  Sulawesi.

Tim inti DRE Kalimantan terdiri dari 5 unit MPV GO+ yang dikendarai para risers (peserta DRE). Rombongan mendapat pengawalan dari 1 unit hatchback GO, Nissan Evalia, Nissan Grand Livina, dan Nissan NP 300 Navara.

Tanjakan panjang, aspal berlubang, debu, kerikil, adu kebut dengan truk dan bus, cuma sebagian tantangan yang harus dihadapi selama berkendara menuju Entikong. Tidak sampai tiga jam tim berada di zona netral antara Indonesia-Malaysia, kami putuskan kembali ke Pontianak.

Jagad Sidhayoda Datsun hadapi jalur ekstrem di Kalimantan Barat.
Ceritanya mulai berubah saat perjalanan pulang dimulai. Rute yang kami tempuh tidak sama seperti berangkat, jalur yang dipilih mengarah ke Tayan Hulu, Sanggau. Ternyata jalurnya sama sekali tidak bersahabat.

Kondisinya sangat memperihatinkan, pantas saja tidak banyak mobil kecil yang pilih lewat sini menuju Entikong. Permukaan aspal cuma sebagian di beberapa lokasi, sisanya jalur berbatu, berlumpur, dan berdebu, penampakannya lebih parah dari permukaan bulan.

Jagad Sidhayoda Ujian buat Datsun di Kalimantan Barat seakan tidak ada habisnya.
Mobil yang cocok untuk situasi ini hanya Navara yang berperan sebagai road captain, pemimpin rombongan, Buat sisanya seakan jadi “mimpi buruk”, terutama untuk Datsun. Situasinya makin parah sebab permukaan jalan licin dan pandangan terbatas karena hujan deras.

Jagad Sidhayoda Truk terguling di tepian jadi pengingat mengendarai Datsun di jalur ini harus terus konsentrasi.
Berkendara dalam situasi seperti ini menguras konsentrasi. Tidak henti-hentinya peringatan bahaya situasi di depan keluar dari road captain lewat radio komunikasi, suaranya membantu agar tetap fokus pada jalan. Pemandangan truk terguling di tepian membuktikan betapa ganasnya jalur yang kami lewati.

Bergetar

KompasOtomotif mengemudikan GO. Perjalanan rasanya seperti jalur pengetesan suspensi yang tidak pernah berhenti. Sesekali bunyi keras datang dari ruang fender, menandakan suspensi menemukan titik terjauh bisa ditekan.

Di kabin semuanya bergetar, sepertinya mobil apapun yang lewat sini bakal mengalami hal yang sama. Lagu yang keluar dari speaker di dua pintu depan tidak membantu menenangkan suasana, malah lebih baik terus memantau radio komunikasi.

Meski rasanya GO sedang dihukum berat, bukan berarti tidak bisa dihadapi. Buktinya, semua bisa selesai tanpa ada hal buruk yang terjadi. Hal ini membuktikan paket spesifikasi Datsun dirancang sanggup menghadapi situasi seperti ini.

Kesan berbeda datang dari komentar para risers di dalam GO+. Dudi Iskandar, risers dari Grup 1 mengatakan, suspensi mentok tidak pernah dirasakan. Selain itu ia juga bilang tenaga dan torsi dari mesin 1.2L berguna dengan baik. Pengalaman lain diucapkan Felix Kumanto, risers grup 5, katanya belum tentu berani bawa mobilnya sendiri lewat jalur itu.

Febri Ardani/KompasOtomotif Datsun Risers Expedition Gelombang 3 etape 3 berfoto di Kapuas Tayan Bridge.
Usai berjibaku di jalur ekstrem, tim mampir di Pulau Tayan. Daerah ini terkenal karena sedang dibangun Jembatan Tayan yang melintang di atas Sungai Kapuas. Peresmian jembatan belum dilakukan, tapi kami sempat mengabadikan momen di salah satu titik terbaik.

Tim sampai Pontianak pada malam hari, total perjalanan memakan waktu enam jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau