Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Depan Harga Ertiga Dreza Naik Lagi?

Kompas.com - 08/01/2016, 09:43 WIB
Aditya Maulana

Penulis


Jakarta, KompasOtomotif – Suzuki Ertiga tipe termewah, yakni Dreza dan Dreza GS sudah resmi dijual di Indonesia. Tital terdapat emoat tipe berbeda dengan banderol, Rp 216,9 juta untuk Dreza MT,  Rp 229,5 juta (Dreza AT), Rp 223,9 juta (Dreza GS MT), serta Rp 236,5 juta (Dreza GS AT).

Menurut Davy J Tuilan 4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), harga tersebut on the road Jakarta dan sekitarnya dan berlaku untuk Januari 2016 dan berlangsung seterusnya jika kondisi perekonomian Indonesia tidak mengalami masalah.

“Kita tidak akan naikan harga lagi di Februari, tetapi tergantung situasi. Kalau tiba-tiba kebijakan ekonomi di luar negeri dan di Indonesia mengalami masalah mohon maaf kita akan menaikkan harga, tetapi jika kondisi perekonomiannya stabil harganya tidak naik lagi,” ujar Davy menjawab pertanyaan KompasOtomotif saat acara Press Conference di X2 Lounge, Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2016) malam.

Menurut Davy, sangat berat bagi Suzuki jika setiap bulan harus menaikkan harga. Kecuali, ada satu kebijakan yang membuat nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah melambung.

“Mau tidak mau kalau kondisinya seperti itu kita naikkan harga. Kalau situasinya tidak berubah harganya tetap sama, tetapi jika berubah harga akan ikut naik, tergantung situasi,” kata Davy.

Aditya Maulana, KompasOtomotif Peluncuran Suzuki New Ertiga Dreza di X2 Lounge, Plasa Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2016).

Strategi Harga dan Pasar

Davy melanjutkan, pihaknya tidak khawatir dengan segmentasi Ertiga Dreza dalam hal harga jual, yakni di atas Rp 200 juta. Sebab, pasar di kelas tersebut cukup besar di Indonesia.

Jika kondisi pasar otomotif stabil dengan penjualan sekitar 1,2 juta unit per tahun, kata Davy, maka 15 persen dari total penjualan itu adalah mobil dengan harga Rp 200 jutaan untuk berbagai segmen. Kelas kendaraan multi guna bawah (Low Multi Purpose Vehicle/LMPV) harga Rp 200 juta sekitar 5.000-6.000 unit per bulan.

“Jadi pasar di kelas tersebut cukup besar, makanya kami berani bermain di segmen ini,” katanya.

Menurt Davy, konsumen mobil Rp 200 jutaan di Indonesia itu sudah tidak lagi bicara diskon, uang muka rendah, cicilan murah. Tetapi, lebih kepada membeli kendaraan untuk mendapatkan kenyamanan dan keamanan.

“Jadi mereka itu bayar mahal sedikit tidak apa-apa  asalkan apa yang diinginkan bisa terpenuhi ada di dalam mobil tersebut,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com