Waterloo, KompasOtomotif – Setelah Apple menyatakan keinginannya terjun membangun mobil, kini Blackberry juga ingin mengikuti jejaknya. John Chen, CEO produsen perangkat mobile asal Kanada itu menyatakan keinginannya masuk di pasar mobil otonomos (tanpa awak).
Blackberry akan menunjukkan apa yang disebut ”advanced driver-assist technologies and solutions” dalam International Consumer Electronics Show di Las Vegas, Januari 2016 mendatang.
Sebelumnya, Blackberry sudah mengumumkan sebagai salah satu merek yang bermain di otomotif. Teknologi infotainment QNX sudah dipakai pada jutaan mobil. Bahkan tahun lalu, QNX Blackberry memukul Windows Embedded untuk menjadi otak perangkat Sync 3 pada mobil-mobil Ford.
Saat ini, merek yang melejit lewat fitur messenger itu bekerjasama dengan Luxoft untuk mengembangkan teknologi semi-otonomos. Teknologi dari Luxoft yang disebut CVNAR, bisa diadaptasi berbagai mobil atau dikustom sesuai spesifikasi yang diinginkan.
Apa yang ditawarkan Blackberry-Luxoft itu bisa menjadi tawaran menarik untuk teknologi head up display, LCD, dan sebagainya. Saat ini, banyak pembuat mobil menggunakan sistem semi otonomos, memberikan mobil kemampuan untuk mengerem atau ganti lajur sendiri.
Dilansir dari Bloomberg, Chen mengatakan keinginan kuatnya untuk bergabung dengan perusahaan raksasa macam Google, Apple, atau Tesla. ”Peranti lunak kami sudah ada di 60 juta mobil. Jadi sudah sewajarnya buat kami untuk bergerak satu langkah ke generasi baru otomotif,” kata Chen.
Bisa jadi, ini adalah langkah cadangan CEO untuk mengalihkan bisinis ponsel pintar yang menurun ke teknologi yang disebut ”security software”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.