"Untuk mobil hybrid memang mahal, hal ini karena baterai yang berfungsi sebagai motor tenaga. Tapi, untuk Indonesia harga unit lebih mahal karena belum adanya dukungan dari pemerintah," ucap General Manager Marketing Strategy Nissan Motor Indonesia (NMI) Budi Nur Mukmin kepada KompasOtomotif di Purwakarta, Rabu (4/11/2015).
Menurut dia, mobil hybrid itu bukan mobil mewah, melainkan mobil ramah lingkungan. Sayangnya, pemerintah justru memandang dari kacamata berbeda yang menganggap mobil hybrid adalah barang mewah sehingga tak perlu diberi intensif.
Jika berkaca pada negara tetangga, seperti Thailand dan Malaysia yang memberlakukan insentif hingga 0 persen untuk mobil hybrid, di Indonesia pun akan banyak peminatnya. Selain lebih ramah lingkungan, mobil ini juga efisien.
"Kita butuh dukungan dari pemerintah, kalau dianggap dengan memberikan insentif pada mobil hybrid dan listrik tidak memberikan masukan kepada pemerintah, ke depannya pemerintah juga akan mengeluarkan banyak dana untuk menanggulangi polusi udara," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.