Dari pengumuman pihak GM Indonesia sebelumnya, kegiatan pabrik akan dihentikan akhir Juni 2015. Artinya, saat ini Spin yang ada di seluruh jaringan pemasaran Chevrolet di Indonesia hanya berupa stok dari produksi terakhir.
Seiring berubahnya status GM Indonesia dari perakit mobil menjadi importir murni, perwakilan merek asal Amerika Serikat (AS) ini berharap masih bisa memasarkan multi purpose vehicle (MPV) low andalan mereka itu.
"Maunya sih kita bisa tetap berjualan (Spin), tetapi belum jelas bagaimana ke depannya," kata Yuniadi Haksono Hartono, Director of External Affair GM Indonesia kepada KompasOtomotif dalam perjalanan menuju Seoul, Selasa (20/1/2015).
Saat ini, hanya ada dua basis perakitan Spin di dunia, yakni Indonesia dan Brasil. Rencananya, GM bakal merelokasi perakitan Spin dari Indonesia ke India. Artinya, kalau nantinya Spin masih dijual di Indonesia, statusnya akan beralih dari produk completely knocked down (CKD) menjadi completely built-up (CBU) India.
"Saya sendiri tidak tahu sampai sejauh mana proses (relokasi) tooling itu sampai sejauh mana, tetapi kan butuh waktu," kata Yuniadi, ketika ditanya soal relokasi perakitan Spin.
Spin merupakan alternatif pilihan bagi konsumen yang mau membeli kendaraan di segmen "mobil sejuta umat", selain Avanza, Xenia, Ertiga, dan Mobilio. Kehadiran Spin sebenarnya semakin menguntungkan konsumen, karena bisa punya lebih banyak pilihan sebelum memutuskan pembelian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.