“Hingga saat ini kinerja ekspor kami sesuai dengan rencana. Kami harap dalam empat bulan ke depan performa ini bisa terjaga, sehingga target dapat dicapai sesuai dengan harapan,”kata Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN, I Made Dana Tangkas dalam keterangan resminya, Selasa (29/9/2015).
Secara keseluruhan, volume ekspor CBU dalam delapan bulan pertama tahun ini naik 25 persen dibandingkan periode sama 2014, yakni hanya 97.000 unit. Made berpendapat, capaian ini diperoleh berkat kerja sama seluruh rantai suplai, terutama perusahan pemasok.
"Tanpa adanya sinergi di rantai operasi Toyota Indonesia dan grup, maka kinerja ekspor yang baik ini tidak dapat diwujudkan dengan baik," kata Made.
Pihak Toyota menyampaikan, Fortuner measih tercatat sebagai model terbesar yang dikirim dari Indonesia ke luar negeri, sampai 34.000 unit. Vios mengisi peringkat kedua dengan kiriman 33.000 unit. Sementara, Kijang Innova berkontribusi 12.000 unit.
Model lainnya yang tidak kalah diminati konsumen mancanegara yaitu Avanza, Town Ace/Town Lite, Agya, Rush, dan Yaris berhasil membukukan volume ekspor sebanyak 43.000 unit. Sayang, tidak ada penjabaran kinerja masing-masing model di atas. Selain itu, model-model tersebut, kecuali Yaris, diproduksi di bawah PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang secara korporasi grup, masih di bawah kendali Grup Toyota secara global.
Selain CBU, kinerja ekspor kendaraan terurai (CKD/Completely Knock Down) tercatat 29.000 unit, mesin utuh bensin 29.000 unit, mesin utuh etanol 7.000 unit, dan komponen kendaraan 39 juta keping. Tercatat lebih dari 70 negara di kawasan Asia-Pasifik, Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika menjadi daerah tujuan ekspor Toyota Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.