Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyaksikan Langsung Proses Ekspor Toyota Indonesia

Kompas.com - 11/06/2015, 12:56 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), tidak hanya bertugas memproduksi mobil untuk kebutuhan dalam negeri, tapi juga untik memenuhi permintaan ekspor.

TMMIN menjadi duta Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang di Indonesia, dengan tugas sebagai basis produksi beberapa produk unggulan, guna  memenuhi kebutuhan pasar global lewat ekspor.

Ragam produk Toyota mulai dari sedan, kendaraan multi guna (multi purpose vehicle/MPV), dan Sport Utility Vehicle (SUV) buatan Indonesia hasil diproduksi TMMIN, sukses diserap negara lain dan telah diakui kualitasnya.

Lalu, bagaimana proses pengiriman produk-produk TMMIN dari pabrik menunju negara tujuan ekspor. Berikut liputan KompasOtomotif langsung dari Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (10/6/2015), untuk melihat proses pengiriman menggunakan kapal laut ke negara-negara tujuan ekspor.

Roderick Adrian Mozes/Kompas.com Aktivitas ekspor TMMIN di Pelabuhan Tanjung Priuk
Setiap proses wajib melalui tahapan pengecekan atau quality control yang panjang. Ini dikamsudkan TMMIN untuk menjaga kualitas produk yang akan diekspor semaksimal mungkin. Mulai saat keluar dari pabrik, masuk ke area panampungan semetara di Karawang Common Yard PDC, sampai proses pengiriman ke Pelabuhan Tanjung Priok dengan car carrier.

"Intinya di tiap proses selalu ada pengecekan kendaraan yang akan dikirim. Sampai pelabuhan hand over kendaraan dan masuk ke penampungan sementara juga ada pengecekan lagi, bahkan sampai saat akan loading masuk ke kapal dan hand over lagi tetap dilakukan pengecekan. Ini semua sudah ada standarnya," ujar General Manager External Affairs Division TMMIN, Teguh Trihono kepada KompasOtomotif, Rabu (10/6/2015).

Pentingnya pengecekan semata-mata dilakukan untuk menjaga unit yang akan dikirim. Dengan pemeriksaan secara visual untuk memastikan bahwa kendaraan tidak ada cacat sampai masuk ke kapal bahkan sampai tujuan.

"Standarisasi kita adalah tidak menerima cacat, tidak bikin cacat dan tidak meneruskan cacat," ucapn Teguh yang menjelaskan bahwa bila terjadi cacat maka barang akan diproses lagi untuk penanganan lebih lanjut.

Bukan hanya proses pengecekan saja, ritme alur pengaturan mobil yang akan diekspor juga tak luput diperhatikan agar unit yang akan dieksport bisa berjalan tepat waktu. "Kita sudah ada jadwal pengiriman, ritmenya kita perhatikan. List pengiriman unit apa, ke negara mana serta diler mana juga sudah ada," ujarnya.

Hal ini dilakukan bukan hanya untuk menghindari tarif progresif dengan lamanya unit menginap, tapi lebih ke arah untuk menjaga pelabuhan tidak menjadi sarana penumpukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau