Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Akui Sulit Samai Penjualan 2014

Kompas.com - 24/03/2015, 16:51 WIB
Azwar Ferdian

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif — Industri otomotif Indonesia sedang melemah pada 2015, tidak hanya di sektor roda empat, tetapi sektor roda dua yang biasanya "kebal" ternyata juga kena imbasnya. Hal tersebut tecermin dari pencapaian dalam dua bulan pertama 2015.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), total penjualan sepeda motor pada Februari hanya 556.091 unit, atau turun 18,4 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 681.267 unit. PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai produsen sepeda motor dengan penjualan tertinggi di Indonesia mampu mencapai angka penjualan sebesar 376.973 unit, dengan pangsa pasar 62,4 persen.

Meskipun masih mendominasi, AHM mengakui penurunan penjualan ini memberikan efek yang cukup besar. Bahkan, pabrikan dengan lambang sayap tunggal ini memprediksi bahwa akan sulit menyamai pencapaian pada tahun lalu, yang menembus angka sekitar 5 juta unit.

"Total penjualan secara keseluruhan di tahun lalu ada di angka 7,8 juta unit, pangsa pasar kami sekitar 63 persen. Bila kondisi di kuartal pertama sudah begini, saya pikir akan sulit menyamai tahun lalu, bisa mendekati saja sudah sangat bagus," jelas Margono Tanuwijaya, Direktur Pemasaran PT AHM, saat ditemui KompasOtomotif di acara Honda Indonesia Marketeers Festival 2015, di Jakarta, Selasa (24/3/2015).

Margono melanjutkan, kondisi pada Maret ini tidak jauh berbeda dengan Januari dan Februari. Artinya, masih belum ada kenaikan signifikan pada bulan ketiga. Margono menganalisis, daya beli masyarakat masih lemah dan kebanyakan mereka menahan pembelian kendaraan yang sifatnya memang masih bisa ditunda.

"Semua sektor mengalami kenaikan harga, mulai BBM ataupun bahan-bahan pokok. Selain itu, belum banyak aktivitas ekonomi yang berjalan dan menyebabkan perputaran uang masih terbatas. Saya berharapnya di kuartal selanjutnya ada perbaikan, meski belum bisa mengejar ketertinggalan di awal tahun ini," tutup Margono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau