Munich, KompasOtomotif - Sebagai salah satu produsen mobil yang memproduksi mobil berteknologi hibrida plug-in, BMW, khawatir dengan terus menurunnya harga minyak mentah dunia, mengakibatkan banderol satu liter bensin makin melandai. Situasi ini membuat pamor mobil listrik semakin terlupakan, sehingga semakin sulit menjual pada konsumen, dilansir Bloomberg, Senin (19/1/2015).
Kekhawatiran ini cukup beralasan, pasalnya merek asal Jerman itu sudah menghabiskan miliaran dollar AS untuk mengembangkan teknologi mobil listrik untuk model "i" yang sudah mulai dijual. BMW sudah meluncurkan dan memasarkan i3 dan i8 dan mendapat sambutan relatif bagus.
Ian Robertson, Kepala Penjualan dan Pemasaran BMW mengatakan, apapun yang berhubungan dengan mobil listrik murni yang memang penjualannya masih sedikit kondisinya bisa lebih buruk lagi, di beberapa wilayah, salah satunya Amerika Serikat. Dalam jangka pendek, kondisi ini akan mendongkrak penjualan mobil-mobil berbodi dan bermesin besar, seperti SUV atau pikap.
AS merupakan salah satu negara terbesar produsen minyak di dunia dan Organisasi Negara-Negara Pengeskpor Minyak (OPEC) menyatakan belum mau mengurangi pasokannya. Situasi ini membuat harga minyak mentah anjlok hingga 40 persen dalam 12 bulan terakhir.
Harga bensin yang murah akan membuat konsumen beralih membeli mobil berteknologi "hijau" biasanya dibanderol lebih mahal dari model konvensional. Tahun lalu, penjualan mobil hibrida dan listrik di AS sudah menunjukan penurunan 3,7 persen menjadi 570.475 unit dari periode sebelumnya, menurut data Electric Drive Transportation Association.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.