Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komunitas

Ini Tanggapan Komunitas Tentang Isu Splash "Pensiun"

Kompas.com - 04/12/2014, 10:00 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Menjelang akhir tahun, perkembangan isu rencana Suzuki Indomobil Sales (SIS) menghentikan pemasaran Splash tahun depan semakin santer terdengar. Lantas bagaimana tanggapan konsumen tentang hal ini?

Dari penuturan anggota laman resmi facebook Suzuki Splash Club Indonesia pada salah satu posting, Rabu (4/12/2014), berbagai respons muncul. Sama seperti model Suzuki lain yang sudah pensiun seperti Jimny dan SX-4, Ciprat -sebutan SPCI untuk Splash- setelah menghilang dari peredaran dianggap bakal menjadi barang langka yang masih diminati sampai tua.

“Semakin jarang semakin langka limited edition,” kata akun Wiro Gautierz.

“Amiiin biar Splash jadi collector item,” ujar Mas Iwan.

“Biarin aja di stop, malahan jadi mobil koleksian karena dikit populasinya, hehehehe,” kata akun Alwi Godspeed.

“Gak jadi jual ach.. Biar nantinya bisa jadi model antik yang unik, the bestlah cipratku,” papar akun Sugianto.

Meski demikian, kekhawatiran sebenarnya tentang ketersediaan suku cadang. Splash sekarang masih model SIS satu-satunya yang menggunakan mesin 1.2L.

“Yang penting suku cadang tetap ada. Coz bagi saya si Ciprat ini valuable banget dibanding mobil sekelasnya,” sebut akun Rmkt Andika.

“Tak apalah yang penting suku cadang lancar saja,” timpal akun Yunan Awaludin.

Sejak awal tahun 2014 SIS telah mengungkapkan bakal ada model pengisi kelas antara Karimun Wagon R dengan Splash, yakni Celerio bermesin 1.0L yang telah muncul September lalu di IIMS. Celerio bakal meluncur awal 2015, secara perlahan bakal mengganti peran Splash meski punya kapasitas mesin lebih kecil. Meski spekulasi sudah muncul, hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari SIS terkait situasi pemasaran Splash.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com