Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobkas Bermesin Besar Semakin Ditinggalkan

Kompas.com - 24/11/2014, 16:30 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Kenaikan BBM bersubsidi yang dilakukan pemerintah Joko Widodo membuat pasar mobkas terutama mobil berkapasitas mesin besar lesu. Berbagai upaya coba dilakukan pebisnis mobkas, namun tidak berhasil mengembalikan penjualan positif.

"Salah satu antisipasi yang coba kami lakukan adalah dengan menurunkan harga sampai 5 persen dari harga semula, tetapi kondisinya tidak banyak membantu," jelas Holomoan Fischer, General Manajer Mobil88 kepada KompasOtomotif, Senin (24/11/2014). Misalnya, untuk mobkas harga Rp 300 juta, didiskon 5 persen, artinya sudah turun Rp 15 juta.

Fischer menjelaskan, tren penurunan mobkas bermesin besar dengan kisaran harga di atas Rp 250 jutaan, juga terjadi di perputaran stok di Mobil88. Biasnya, rata-rata stok bisa terjual paling lama 30 hari, tapi pada Oktober 2014 lalu, bisa molor sampai 50 hari.

"Artinya, penjualan memang melambat, sudah dari sebulan yang lalu. Analisa kami, sepertinya konsumen mobkas di segmen ini agak menunda pembelian dulu," beber Fischer.

Meski menunda, lanjut Fischer, bukan berarti konsumen mobkas berkapasitas besar mengalihkan pilihannya ke mobil kompak yang lebih murah. Pasalnya, tren penjualan di Mobil88 tidak mengalami lonjakan untuk mobkas kompak, kisaran harga Rp 250 juta ke bawah.

"Tidak mungkin orang yang tadi mau beli Fortuner lantas beralih ke Rush, segmen mereka sudah berbeda. Selain itu diskon pada mobil baru juga mempengaruhi kondisi pasar mobkas ini," tukas Fischer.

Imbas diskon
Salah satu pengaruh terjadinya penurunan pasar mobkas bermesin besar saat ini juga dipengaruhi diskon besar-besaran yang ditawarkan ATPM. Dengan harga yang tinggi dan kondisi pasar yang lesu, biasanya nilai diskon yang ditawarkan untuk mobil-mobil ini jauh lebih menarik konsumen.

"Apalagi, biasanya mobil-mobil seperti ini masih banyak stoknya. Model dengan tahun produksi lama (VIN Code) juga masih dijual, biasanya dengan diskon sangat besar," lanjut Fischer.

Tren tahunan, penurunan penjualan mobkas bermesin besar memang terjadi di pengujung tahun, karena konsumen lebih memilih mobil baru dengan tawaran diskon lebih besar. Tapi, kondisi biasanya membaik menjelang awal tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau