Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Fuel Cell Mulai Populer di 2025

Kompas.com - 21/11/2014, 12:00 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Berlin, KompasOtomotif - Perkenalan Toyota Mirai di ajang Los Angeles Auto Show (LAAS), Kamis (20/11/2014), membuat era teknologi kendaraan berbahan bakar hidrogen mulai bergulir. Tapi, sejumlah pelaku bisnis otomotif dunia masih pesimis, karena butuh waktu lebih lama untuk teknologi ini lazim digunakan di kalangan masyarakat.

Wolf-Henning Scheider, Kepala Divisi Otomotif Bosch mengatakan, teknologi fuel cell baru bisa lebih murah dan lebih komersial digunakan untuk massal mulai 2025. "Produksi mobil fuel cell baru bisa lebih industrialisasi, menekan biaya produksi turun karena skala ekonomi," jelas Scheider kepada Automobilwoche di Berlin (17/11/2014).

"Mereka bukan berada di luar lintasan balap. Mereka menjadi alternatif pilihan yang nyata bagi kendaraan berteknologi bebas emisi," beber Scheider.

Kendaraan fuel cell gagal menciptakan ledakan penerimaan oleh konsumen karena biaya tinggi pengembangan yang dikeluarkan. Meskipun, teknologi ini menawarkan jarak tempuh lima kali lipat lebih jauh ketimbang mobil listrik dan pengisian bahan bakar singkat.

Scheider menjelaskan, sistem penggerak mobil fuel cell harganya dua kali lipat lebih mahal untuk diproduksi ketimbang mobil listrik di 2025. Tapi, dengan penawaran jarak tempuh yang lebih baik, membuatnya jadi pilihan yang sudah terbukti.

Daimler, Hyundai, Nissan, Ford, Toyota, Honda, dan General Motors sekarang semua tengah mengembangkan kendaraan fuel cell. Bahkan, Toyota sudah mulai menjual pada 2015.

Hambatan populasi mobil ini ada pada kekurangan infrastruktur berupa stasiun pengisian hidrogen sebagai bahan bakar dan harganya yang relatif mahal. Toyota Mirai diprediksi banderolnya berkisar 56.000 dollar AS (Rp 680,6 juta) per unit. Tapi, harga itu belum bisa menutup biaya pengembangan yang dikeluarkan masing-masing pabrikan atau pembangunan infrastruktur pengisian hidrogen, dengan dana lebih dari 1 juta dollar AS (Rp 12,1 miliar), per merek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau