Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Otomotif Harus Produksi Penuh di Indonesia

Kompas.com - 19/09/2014, 14:56 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Produsen asal Jepang, Eropa, Amerika Serikat atau India unjuk gigi di Indonesia International Motor Show 2014. Para produsen ini bersinar di Indonesia, diwakili oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM) masing-masing.

Kendati demikian, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan supaya merek-merek mobil yang berasal dari luar negeri itu harus bisa sepenuhnya diproduksi di dalam negeri. "Mobil, investasi, merek boleh dari Jepang, tapi suatu hari trennya harus menjadi mobil Indonesia," ujar Lutfi saat membuka Indonesia International Motor Show 2014 di Kemayoran, Kamis (18/9/2014).

Lutfi juga menekankan kepada Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian supaya tetap mengembangkan industri otomotif tanpa melupakan industri kecil menengah. Alasannya, industri kecil menengah akan menjadi penopang utama dari industri otomotif Indonesia.

"Harus selalu ingat, partner (industri otomotif) apakah dengan bahasa Jepang, Inggris, Jerman, atau lainnya tujuannya adalah untuk membangun industri kecil menengah (dalam negeri) menjadi lebih advance dan maju," tandas Lutfi lagi.

Demografi Indonesia cocok untuk pertumbuhan investasi berteknologi tinggi seperti otomotif. Maka Indonesia membuka pintu selebar-lebarnya bagi industri otomotif asing untuk berinvestasi di Indonesia. Namun, diharapkan produksi mobil-mobil tersebut dilakukan di dalam negeri dan menghasil nilai ekspor yang tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com