Yokohama, KompasOtomotif - Nissan menolak usulan eksekutif senior Andy Palmer untuk membeli saham kepemilikan Aston Martin. Menurut sumber internal perusahaan, dilansir Reuters (4/9/2014), hal ini menjadi salah satu pemicu utama Palmer memutuskan mundur dari Nissan dan menjadi nahkoda Aston Martin.
Palmer, 51, mengakhiri jabatannya di Nissan setelah menduduki posisi orang nomor dua di bawah Chief Executive Officer Carlos Ghosn. Di Aston Martin, dirinya menjabat sebagai CEO.
Usualan Palmer tersebut sempat disampaikan ke Ghosn dalam dua periode, 2012 dan 2013, mendorong Nissan-Renault mengakuisisi Aston Martin. "Kami sudah mempelajari usulan itu, tetapi kami memutuskan untuk tidak melakukannya," jelas sumber itu tanpa menjelaskan alasannya.
Saat dikonfirmasi, juru bicara Nissan menolak untuk berkomentar.
Semasa di Nissan, Palmer punya peran dalam menjalin hubungan antara Infiniti dengan Daimler. Sementara Daimler juga memiliki 4 persen saham Aston Martin, dan punya kesepakatan untuk memasok komponen berupa mesin serta kelistrikan.
"Saya yakin hal itu berperan penting terhadap masa depannya (Palmer) di Aston Martin. Saya tidak akan terkejut kalau hubungan ini nantinya akan lebih dalam lagi," jelas Arndt Ellinghorst, analis ISI Group di London.
Model tambahan
Saat ini, Aston Martin harus punya model tambahan untuk mendampingi dua andalannya, DB9 dan Vantage agar tetap menjanjikan di masa depan. Pasalnya, standar emisi gas buang semakin ketat di Amerika Serikat, mengancam kedua model itu tidak bisa dipasarkan lagi.
Perusahaan yang masih merugi ini punya kantor pusat di Gaydon, Inggris dan menjadi satu-satunya produsen mobil sport global yang tidak memiliki induk perusahaan besar seperti merek premium lain.
"Aston Martin terus melakukan pembicaraan dengan pabrikan lain untuk menciptakan proyek kolaborasi yang potensial. Tapi, kami tidak pernah membicarakan hal ini atau sekedar spekulasi industri," pungas juru bicara Aston Martin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.